Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 18 September 2014

Wisata Paedofil Muncul Karena Perbedaan Budaya

Waspadai modus mereka mendekati anak-anak.

Anak-anak main di sungai
Anak-anak main di sungai (VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis)
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mendapat laporan bahwa ratusan paedofil masuk ke Indonesia untuk mencari "mangsa." Wakil Ketua PPATK Agus Santoso mengatakan, Indonesia jadi "sasaran empuk" wisata paedofil karena ada perbedaan budaya.

Di Indonesia dengan cuaca yang biasa panas, anak-anak telanjang itu menjadi pemandangan biasa. "Kita biasa melihat anak-anak mandi di sungai. Sedangkan orang asing kan tidak biasa melihat seperti itu. Nah, turis paedofil bisa orgasme dengan hanya melihat anak-anak telanjang seperti itu," jelas Agus dalam perbincangan dengan VIVAnews, Selasa 16 September 2014.

Ironisnya, kata dia, ibu-ibu di kampung justru senang dengan kehadiran orang asing itu. Bahkan mereka rela mengantre agar anak-anaknya bisa difoto, meski dalam keadaan telanjang.
"Ibu-ibunya nggak ngerti. Anak di foto ibunya dikasih Rp10 ribu atau Rp20 ribu, anaknya difoto nggak pakai baju, nggak pakai celana dalam, lalu digendong (oleh turis paedofil)," terang Agus. Oleh karena itu, Agus juga mengimbau agar para ibu lebih waspada dalam menjaga anak-anak mereka, terutama jika ada orang yang asing masuk perkampungan mereka.
Selama berada di kampung-kampung, para turis pedofil itu juga melakukan kegiatan, seperti membuat rumah belajar yang isinya kebanyakan orang asing. Sehingga mereka bisa dengan leluasa bermain dengan anak-anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar