Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Jumat, 10 Oktober 2014

Setelah Tonton Film Porno Ramai-ramai, Ada Siswa yang Berciuman di Kelas


Setelah Tonton Film Porno Ramai-ramai, Ada Siswa yang Berciuman di Kelas
tribunnews batam/thomm
Siswi SMPN 6 Tanjungpinang (tengah) saat memberikan kesaksian atas aksi mesum rekan-rekan sekelasnya di dalam kelas, Kamis (9/10/2014). 
 
TANJUNGPINANG- Para pelajar kelas VII D di salah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6 Tanjungpinang kerap membuat aksi di dalam kelas saat tak ada aktivitas belajar-mengajar. Sayangnya, aksi mereka justru lebih menjurus pada hal-hal yang tidak senonoh. Mereka sepertinya mempunyai kebiasaan buruk yang biasa diulang terus. Mereka selalu menonton film porno di saat tak ada guru yang masuk mengajar atau pergi selama beberapa saat meninggalkan kelas. Tak hanya sampai di situ saja, aksi ramai-ramai menonton film porno ini dilanjutkan lagi dengan adegan saling berciuman di dalam kelas.
"Kalau tak ada guru mereka selalu menonton film porno lewat handphone. Mereka ramai-ramai kerumuni kawan yang punya handphone. Mereka pakai giliran, setelah ada menonton, ganti lagi kawan-kawan lain," ungkap seorang siswi kelas VII D di hadapan Parida, Wakil Kepala Sekolah SMPN 6 Tanjungpinang sekaligus guru Bimbingan dan Penyuluhan (BP) sekolah tersebut, Kamis (9/10/2014) pagi.
"Setelah menonton, ada kawan laki-laki dan perempuan berciuman di dalam kelas. Mereka sering berciuman. Ada yang cium dari belakang tapi ada juga yang saling berciuman," timpal siswi itu lagi.
"Memang pernah ada kawan yang berciuman di dalam kelas dan didapati oleh guru. Mereka juga kawan-kawan kelas VII D. Mereka lalu dipanggil menghadap di kantor guru," tutur seorang siswa ketika ditemui di halaman sekolah.
Berita seputar aksi ramai-ramai menonton film porno di dalam kelas itu mendorong Parida untuk memanggil siswi kelas VII D ini. Wakil Kepala Sekolah SMPN 6 tersebut meminta sang siswi untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas selama ini. Sang siswi pun dengan polos mengungkapkan aksi-aksi tak senonoh yang dilakukan oleh kawan-kawannya.
"Cuma saya dan ada satu kawan perempuan lagi yang tidak menonton. Yang lainnya menonton semua," timpal siswi yang duduk di samping Parida ini.
Sebelum memanggil sang siswi, Parida bersama para guru melakukan razia terhadap handphone yang dimiliki oleh para pelajar. Namun, hasilnya nihil. Tidak ada seorang pelajar pun dipergok membawa handphone di dalam saku celana atau baju dan tas sekolah.
"Pagi-pagi kami langsung melakukan razia. Tapi hasilnya tidak ada siswa yang diketahui membawa handphone. Mereka sudah tahu semuanya. Karena itu, mereka sudah terlebih dahulu menyembunyikan handphonenya di tempat-tempat yang sulit dijangkau," ungkap Wakil Kepala Sekolah SMPN 6 tersebut.
Secara terang-terangan, Parida mengaku tidak berkeberatan kalau aksi ramai-ramai menonton film porno di kelas itu diberikan di media massa. Dia beralasan, dengan pemberitaan ini, para orang tua bisa disadarkan untuk tidak mengizinkan anak-anaknya membawa handphone ke sekolah.
"Selama ini kami juga sudah melakukan sosialisasi kepada anak-anak untuk tidak membawa handphone ke sekolah. Kami bahkan sempat menyita handphone beberapa siswa dan baru mengembalikannya setelah mereka tamat. Namun, kami sering menerima pernyataan yang kurang sedap dari sebagian orang tua. Mereka katakan, mengapa handphone anak-anak kami disita; apakah guru-guru tidak memiliki uang untuk beli handphone mahal," keluh Parida mengungkapkan kendala yang kerap dialami pihak sekola ketika memberi sanksi kepada anak-anak yang membawa handphone.
"Makanya ke depan kami akan lebih tegas lagi. Kami akan panggil orang tua dan tegaskan pokoknya tak ada siswa yang bawa handphone. Saya juga menghimbau kepada seluruh orang tua di Tanjungpinang, kalau memang sayang anak maka mereka tidak perlu mengizinkan anak-anak membawa handphone," timpal guru BP SMPN 6 Tanjungpinang itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar