Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Senin, 08 Oktober 2012

FAKTA MENARIK DIBALIK PENGEPUNGAN GEDUNG KPK OLEH POLISI



Ada fakta menarik di balik kegawatan di KPK jumat malam, seperti disampaikan oleh Wakil Ketua KPK, Bambang Widjajanto [BW]

Menurut BW, Polri mengutus AA dan AD ke KPK. Mereka meminta Busyro Muqodas agar diizinkan bertemu dg Kompol Novel Baswedan.

Novel adalah penyidik Polri yg bekerja di KPK & memegang bukti penting kasus Simulator SIM Polri. Dia sepupu anies baswedan. ( Rektor Universitas Paramadina )

Dia termasuk penyidik utama yg menangani kasus Simulator SIM Polri & merencanakan keluar dari Polri dan pindah ke KPK.

Keinginan AA &AD dari Polri bertemu langsung Novel, kata BW ditolak oleh Busyro karena khawatir Novel dikriminalisasikan.

Ada keterkaitan yg dipaksakan Polri untuk suatu kasus hukum yg pernah ditangani anak buah Novel di daerah pada 2004.

Kata Direktur Kriminal Umum Polda Bengkulu, Kombes Dedy Irianto, Novel terlibat kasus penganiayaan berat

Kasus yg dimaksud adalah kasus penganiayaan berat terhadap 6 pencuri sarang burung walet di Bengkulu. Satu orang tewas ditembak.

Novel dituduh terlibat kasus tersebut krn memerintahkan anak buahnya menganiaya & menembak para pencuri di sebuah pantai

Menurut BW, Novel mengambil risiko dg mengambilalih penyidikan kasus tsb, agar anak buahnya fokus.

Belakangan anak buah Novel dinyatakan tak bersalah tapi Novel kemudian dituduh terlibat atas kasus penganiayaan tsb.

Jumat kemarin, Dedy Irianto dari Polda Bengkulu datang ke KPK membawa surat penangkapan untuk Novel.

KPK menolak dan sejak Jumat siang [5 Oktober] hingga dini hari tadi, terus berusaha melindungi Novel agar tak ditangkap Polri.

Kata BW, Novel sedang dikriminalisasi untuk menghambat kinerja KPK dan tidak melanjutkan penyidikan kasus Simulator SIM Polri.

Rumah Novel di Kelapa Gading, Jakarta juga dikepung Densus 88 atau intel dan atau petugas Polri lainnya.

Pengepungan yg sama diduga terjadi di tempat tingggal para penyidik Polri yg memutuskan keluar dari Polri & bergabung dg KPK.

Khusus untuk Novel, ada bukti bahwa Densus 88 atau petugas Polri melakukan teror langsung/tak langsung ke rumah/keluarga Novel.

Teror yg sama dialami penyidik KPK lainnya terutama yg bertugas atau terkait dg penyidikan kasus Simulator SIM Polri.

Pejabat Polri itu menyampaikan telah menarik aparatnya [berseragam/preman] yg sudah mengepung KPK sejak Jumat siang.

Diduga ada sekitar 2 kompi [sekitar 200 personel] Polri tak berseragam yg mengepung KPK sejak Jumat hingga dini hari tadi.

Demikianlah keterangan BW,Dari keterangan BW itu, kita semua kini makin tahu kelakuan para jenderal Polri: mereka tak serius melakukan reformasi.

Kesalahan terbesar reformasi adalah memberikan mandat terlalu besar kpd Polri. Lembaga itu kini menjadi yg paling arogan.

Sudah saatnya Polri direformasi total. Dibersihkan dari anasir korup dan [kalau mungkin] diletakkan di bawah Kemendagri.

Salam Harmoni #SAVE KPK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar