Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 10 Oktober 2012

Lecehkan 3 Siswi, Kepsek Didesak Mundur



pelecehan-seksual.jpg
net
ilustrasi

GARUT - Kepala SMK Pasundan 2, E Heryamin,didesak mundur dari jabatannya oleh para siswanya. Desakan itu dilakukan berbuntut dari perbuatan yang tidak pantas dilakukan seorang tenaga pendidik, yang melakukan pelecehan seksual pada tiga anak didiknya.

Selain unjuk rasa, para murid melakukan aksi mogok belajar kemudian merusak ruang kelas dan laboratorium, Sabtu (6/10/2012). Akibatnya, sebuah kaca jendela kelas pecah dan gerbang laboratorium otomotif rusak karena digoncangkan para siswa yang marah.

Akibatnya terjadi kekerusakan pada inventaris sekolah. Sejumlah papan tulis pun bergeletakan di lingkungan sekolah. Pada papan tulis, tertulis tuntutan para murid yang menginginkan kepala sekolahnya mundur dari jabatannya.

Seorang siswa kelas 3 Jurusan Otomotif SMK Pasundan 2, Arya Yuda (17), mengatakan para siswa sekolahnya merasa marah dan malu karena kepala sekolahnya dinilai telah melakukan perbuatan yang tidak pantas sebagai kepala sekolah.

"Ini pelecehan seksual dari kepala sekolah kepada siswanya. Kami ingin Kepala Sekolah mundur sekarang juga. Kalau tidak mundur, kami akan lakukan lagi aksi mogok belajar dan demo yang lebih besar," kata Arya saat ditemui di lingkungan SMK Pasundan 2, Sabtu (6/10/2012).

Kabar mengenai pelecehan yang dilakukan kepala sekolah terhadap tiga siswinya ini, kata Arya, mulai merebak sejak seminggu lalu. Namun, para siswa SMK ini baru melakukan aksinya Sabtu pagi supaya tidak terlalu mengganggu kegiatan belajar-mengajar.

Kepala SMK Pasundan 2, E Heryamin, mengatakan memang sempat bertemu dengan tiga siswi kelas 3 tersebut pada akhir September lalu. Heryamin menuturkan telah memanggil Ay, Nv, dan Ys, satu per satu ke ruangannya untuk menghadap.

Berdasarkan penuturan dan temuan guru bimbingan konserling, katanya, tiga siswi ini telah berpacaran layaknya hubungan orang dewasa. Karenanya, Heryamin memanggil mereka untuk meminta klarifikasi mengenai laporan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar