Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Selasa, 19 Maret 2013

Dua Bersaudara Siswi SMP Diamankan

Lagi, 13 ABG Teler Depan Jembatan Timbang

Pontianak – Karena rajinnya aparat Polsek Pontianak Utara dan Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN) razia ngelem, 13 anak bawah umur dan seorang pemuda diamankan di depan Jembatan Timbang Jalan Khatulistiwa, Sabtu (16/3).
Saat memergoki kumpulan anak-anak itu, selain menemukan puluhan kaleng lem yang sudah kosong, arak kampel, ada juga pil anjing gila alias Kode-in.
Belasan anak-anak dan pemuda itu teler setelah menghirup lem dan menenggak arak plus menelan pil gila. Mereka sudah tak bisa lari lagi karena sempoyongan.
Penggerebekan oleh petugas sekitar pukul 20.30 itu mengamankan para pecandu lem itu di semak-semak. Dari 13 orang yang diamankan, empat di antaranya masih bawah umur. Dua siswi SMP yang berinisial Ny, 16 tahun dan Nn, 15 tahun, bersaudara kandung turut diamankan. Keduanya saudara kandung warga Siantan. Mereka pesta ngelem setelah mengelabui orang tuanya.
“Anak-anak ini mengisap lem dan mengonsumsi pil Kode tanpa resep dokter, bahkan meminumnya sebanyak puluhan butir sekaligus,” ungkap Kapolsekta Pontianak Utara Kompol Tober Sirait.
Polisi mendata mereka yang terjaring kemudian memanggil para orang tuanya. Kemudian mereka direhabilitasi dan diserahkan kepada YNDN Kalbar guna dilakukan pembinaan agar tidak kembali mengulangi kebiasaan buruknya itu.
“Razia ini akan kita lakukan secara rutin. Karena bukan hanya ada satu dua anak yang ngumpul di sana, banyak. Dengan razia rutin akan mencegah anak-anak ngumpul dan ngelem maupun mengonsumsi obat tanpa resep dari dokter dengan cara yang berlebihan,” kata Kapolsek.
Tober mengaku selalu mendapat informasi dari masyarakat, maraknya anak-anak bawah umur yang berkumpul di pemakaman Tionghoa dan kawasan jembatan timbang. Bahkan sudah sering dirazia, mereka kembali berkumpul dan mengisap lem, mengonsumsi pil Kode serta mabuk-mabukan.
“Sebelumnya hanya ada dua anak dan satu tersangka pencabulan yang diamankan dari kuburan Tionghoa tersebut. Kedua anak di bawah umur yang ngelem, yang ketiga ada anak di bawah umur yang ketangkap saat masuk ke rumah orang hendak mencuri. Mereka ini merupakan anak pecandu lem di kuburan Tionghoa. Terakhir belasan anak yang terdiri dari dua perempuan kita temuan ngelem dan konsumsi pil Kode,” beber Tober.
Kapolsek baru sebatas mengimbau para orang tua agar selalu memantau anaknya apabila keluar rumah dan memastikan lokasi perginya.
“Tidak hanya peran orang tua, tetapi juga instansi terkait harus proaktif untuk membantu mengawasi anak-anak, agar tidak terjerumus hal-hal negatif,” ungkapnya.
Ny yang siswi salah satu SMP di Pontianak Utara mengaku sudah sering ngelem itu di pemakaman Tionghoa. Gadis bawah umur ini melakukannya sepulang sekolah dengan rekan-rekannya.
“Ngelemnya siang sampai sore. Tadi ini kami keluar rumah izin dengan orang tua nonton band di Wajok. Itu pun kami berbohong, karena ingin ngumpul dengan kawan di depan jembatan timbang sambil ngelem,” katanya.
Dirut YNDN Kalbar Devi Theomana mengatakan akan berusaha menghilangkan kebiasaan ngelem anak-anak yang terjaring itu. Mereka diarahkan untuk direhabilitasi agar tidak ngelem lagi.
“Kedua gadis bersaudara kandung itu mengaku sudah tak perawan, pernah melakukan hubungan badan dengan rekannya di pemakaman Tionghoa, Siantan,” jelas Devi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar