Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Jumat, 13 Januari 2012

Kakek Bau Tanah Gagahi Gadis Idiot

Mempawah –  Umur boleh bau tanah, tapi nafsu tetap bergelora tak terkendali. Itulah ulah Sr, 70. Warga Kecamatan Mempawah Hilir ini diduga memerkosa gadis dengan keterbelakangan mental (idiot) sebut saja Bunga, 24, (nama samaran) yang notabene tetangganya sendiri.
Keluarga korban yang coba dikonfirmasi wartawan koran ini di rumah salah satu kerabatnya di Mempawah membenarkan. Korban sendiri saat ini mengalami trauma berat. Bahkan Bunga takut melihat keberadaan orang asing di sekitarnya, termasuk wartawan koran ini yang coba menjenguknya, Selasa (25/10) siang.
“Dia cium-cium saya dan mainkan jarinya ke kemaluan saya,” kata Bunga yang kelihatan polos dan raut wajah takut ketika bercerita kepada Equator.
Walau dengan keterbatasan bahasa, namun dengan lancar Bunga menceritakan kejadian tersebut. Berawal pada Jumat 17 Juni lalu, Sr bertandang ke rumahnya saat kedua orangtuanya yang bekerja sebagai pegawai negeri tidak berada di rumah. Menurut Bunga, pagi hari sebelum pembantu rumah tangganya TT, 40, datang, Sr terlebih dahulu datang ke rumahnya. Entah kenapa, tiba-tiba Sr mendekatinya dan memaksanya masuk ke kamar mandi. Naluri adanya bahaya membuat Bunga menolak ajakan Sr tersebut. Namun Sr mengancam dirinya untuk diam dan mengikuti kemauannya. Di bawah ancaman Bunga pun mengikuti kemauan Sr.
“Die (Sr, red) buka baju kamek dan (maaf, red) pijit-pijit dade kamek. Die pon bukak celane kamek, die gini’kan kamek,” kata Bunga.
Menurut pengakuan Bunga, saat disetubuhi pelaku, ia berusaha meronta dan menjerit karena sakit. Namun tak dipedulikan pelaku. Setelah puas melampiaskan nafsunya, masih menurut Bunga, Sr kembali mengancam akan memukul korban jika melaporkan perbuatan tersebut kepada orang lain. Namun Bunga bergeming, korban mengancam akan melaporkan hal tersebut kepada orang lain.
Berusaha membujuk Bunga, Sr pun memberikan uang Rp 10 ribu kepada korban dengan permintaan agar tidak menceritakan perbuatannya kepada orang lain. Namun, pada Jumat (21/10) aksi Sr terungkap. Sr yang kembali datang ke rumah korban sekitar pukul 08.00 saat rumah sepi, berusaha menyetubuhi korban lagi.
Dituturkan Bunga, Sr datang dengan alasan numpang menelepon. Bunga yang lugu pun membukakan pintu. Namun setelah pintu dibuka, Sr langsung mengunci rumah tersebut dan menyeret Bunga ke dalam kamar korban. Ia pun mengunci kamar tersebut dari dalam. Namun karena pada saat itu Bunga sedang datang bulan, Sr tak jadi menggaulinya. Namun Sr menurut Bunga sempat membuka celananya dan memainkan jari-jarinya di kemaluan korban.
Puas mengobok-obok kemaluan korban, pelaku pun pergi dari rumah tersebut. Tak lama kemudian pembantu di rumah Bunga TT pun datang. Melihat kedatangan TT, bunga berteriak-teriak histeris dan minta tolong. TT yang melihat hal tersebut segera bergegas. Sepeda yang ia kendarai tak sempat ia standarkan dan langsung masuk ke rumah. Selanjutnya, Bunga pun menceritakan perbuatan Sr kepada TT. Kemudian Bunga juga menceritakan aib tersebut kepada kedua orang tuanya.
Mendapat laporan tersebut, keluarga korban bersepakat melaporkan pelaku kepada polisi. Dengan membawa hasil visum rumah sakit bernomor 440/0064/RSUD-D yang menyebutkan kalau selaput dara Bunga telah robek, Sr pun dilaporkan ke polisi.
“Saya meminta agar kasus ini jangan dipetieskan dan jangan ada istilah main mata. Pelaku mesti diusut dan diberikan hukuman setimpal atas perbuatannya. Dan kami serta keluarga akan melihat proses hukumnya,” pinta ayah korban yang enggan namanya disebut.
Kapolres Pontianak, AKBP Andi Fairan, yang coba dikonfirmasi persoalan ini belum bisa dihubungi. (shn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar