Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Sabtu, 14 Januari 2012

Murid SMP Kelas I Dicupang Staf TU

Leher, Buah Dada, Perut Memerah

Mempawah – Institusi pendidikan kembali tercemar. Km, 45 salah satu staf Tata Usaha (TU) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri I Sungai Pinyuh berlalu tidak senonoh. Bunga—bukan nama sebenarnya—siswi kelas I dicupang (diisap) Km. Akibatnya, leher, buah dada dan perut Bunga memerah. Orang tua korban tak terima, lapor polisi, dan Km pun meringkuk di hotel prodeo. Perbuatan yang tidak terpuji dan mencoreng dunia pendidikan itu bermula, ketika Bunga tidak bisa mengikuti jam pelajaran olahraga dikarenakan sakit, Selasa (5/8). Bunga pun hanya bisa duduk sambil memperhatikan teman-temannya berolahraga di halaman. Melihat Bunga duduk sendirian, Km pun menghampiri. Dengan penuh rasa iba, Km meminta Bunga masuk ke ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) untuk diobati. Akan tetapi, bukan pengobatan sebagai layaknya yang dilakukan, Km malah menggerayangi tubuh mungil bocah ingusan itu.
Tak puas menggerayangi dengan tangan jahilnya, Km juga beraksi dengan menggunakan mulutnya menindih tubuh korban seraya menciumi serta mengisap-isap leher, buah dada serta paha korban. Akibatnya beberapa bagian tubuh Bunga memerah akibat bekas cupang.
Di bawah tekanan, Bunga tak mampu menolak. Ia hanya bisa diam dalam ketakutan yang dalam. Puas melakukan aksi jahanamnya, Km lantas memberi Bunga uang Rp 20 ribu dengan ancaman. Bunga tidak boleh menceritakan kejadian tersebut kepada siapa pun.
Kejadian bejat yang dialami Bunga baru diketahui sore harinya oleh ibunya sendiri sebut saja Melati. Itu pun setelah ditanya tentang bekas merah di leher serta beberapa bagian tubuh putrinya itu. Setelah didesak, akhirnya Bunga pun menceritakan kejadian yang dialaminya di sekolahnya.
Mendengar cerita Bunga, kedua orang tua korban geram bukan kepalang, Mereka pun bergegas melaporkan hal tersebut ke Mapolsek Sungai Pinyuh. Km pun dijemput paksa di rumahnya yang berada di salah satu Gang di Sungai Pinyuh dan langsung dimasukkan dalam tahanan Polisi.
Kapolsek Sungai Pinyuh AKP Farouk Afero yang dikonfirmasi masalah ini membenarkan. Menurutnya, kasus tersebut masih dalam penyidikan dan pengembangan.
“Kita masih melakukan pengembangan atas kasus ini,” terangnya dihubungi via selularnya siang kemarin.
Sementara paman korban, Iswandi, mendesak aparat penegak hukum agar memberikan hukuman yang maksimal terhadap korban. Sebab kejadian ini disinyalir sudah beberapa kali dilakukan Km terhadap murid lainnya. “Kita meminta agar aparat dapat bertindak secara benar dengan memberikan hukuman yang setimpal kepada Km,” ketus Iswandi.(shn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar