Akibat perkosaan ini, korban menjadi depresi. Korban terus berontak ketika dibawa sejumlah polisi ke Rumah Sakit dr. Soeroto, Ngawi, Ahad (27/12). Meski berontak, polisi berusaha melakukan pendekatan dan membujuk korban agar mau divisum dan diperiksa.
Dugaan pemerkosaan ini terjadi ketika korban yang tinggal di Sleman, Yogyakarta, kemalaman setelah perjalanan dari Trenggalek menuju Yogyakarta. Akibatnya, korban turun di Terminal Ngawi. Korban menumpang tidur di mushala SPBU. Korban pun diizinkan tidur oleh petugas.
Namun pagi harinya, korban melapor polisi jika baru saja diperkosa. Mendapat laporan, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara. Agar barang bukti tak hilang, mushala dipasang garis polisi. Seluruh bekas dan tanda yang mencurigakan diperiksa.
Di lokasi kejadian, polisi menemukan celana dan tisu yang diduga milik korban. Polisi masih memeriksa sejumlah saksi. Polisi belum bisa menetapkan tersangka kasus ini. Apalagi kondisi korban masih belum stabil dan belum bisa dimintai keterangan.(JUM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar