SIGLI - Diusianya yang
ke 75 tahun, tak membuat M Ali giat beribadah. Kakek bau tanah ini malah
tetap memanjakan nafsu syahwat. Terbukti dengan aksi perkosaan
dilakukan tersangka, terhadap putri tetangganya. Seorang murid Madrasah
Ibtidaiyah Negeri (MIN), jadi sasaran amuk birahi. Korban sukses
digagahi, setelah dibujuk dengan uang Rp1000.
Kepada Metro Aceh (Grup JPNN), peristiwa malang ini diceritakan, Jumat
(27/4) siang. Saksi mengaku perbuatan biadab terungkap, setelah keluarga
Ina (12)-nama samaran curiga. Pasalnya, teman-teman sekampung korban di
Baro Kunyet, Kecamatan Padang Tijie, Pidie kerap mengejek. Mereka
memanggil ina dengan sebutan "istri pak Ali".
Mendapat gelar tak lazim tersebut, orang tua Ina pun memanggil sang
anak. Ketika diintrogasi, semula bocah malang itu tak mau mengaku. Namun
setelah didesak, ia pun bertutur telah menjadi korban pemerkosaan.
"Dia bilang lagi main dan mencari jambu bersama teman-temanya, di teras
rumah si Ali. Kejadian ini berlangsung kemarin siang, sekira pukul 12.00
WIB. Tiba-tiba didatangi si kakek, langsung dibujuk dan diberi uang
Rop1000. Mereka berdua selanjutnya masuk ke dalam rumah panggung. Korban
dipaksa bersetubuh di dalam kamar," terang Erhatunis selaku Kepala
Bidang Perlindungan anak dan Pemberdayaan Perempuan, Badan Keluarga
Sejahtera Pemberdayaan Perempuan (BKSPP), Kabupaten Pidie.
Usai menggagahi si bocah, Ina disuruh pulang. Kepada teman-teman
sebayanya, anak malang tersebut mengaku sakit dibagian selangkangan.
"Ada yang ngejek Kau istri pak Ali. Hal ini kemudian membuat keluarga
curiga dan melakukan pemeriksaan. Kebetulan saat kejadian kemarin, istri
pelaku tak dirumah. Rekan-rekan korban juga diberi uang, untuk melihat
istrinya kembali ke TKP," beber Erhatunis.
Sementara itu pasca mendapat kabar tak sedap, keluarga Ina pun naik
pitam. Mereka nyaris memanggil warga, untuk menghajar tersangka. Sore
itu juga Ali langsung digelandang ke kantor polisi. Padahal menurut
keterangan masyarakat setempat, perbuatan mesum ini pernah dilakukannya
tiga tahun lalu.
"Dia juga pernah mencabuli tetangganya yang cacat mental, hingga hamil
dan bayi meninggal usai dilahirkan. Sepertinya perbuatan pelaku sudah
tidak bisa ditolerir lagi, pungkas Erhatunis.
Dengan demikian, pihak Bidang Perlindungan anak dan Pemberdayaan
Perempuan, Badan Keluarga Sejahtera Pemberdayaan Perempuan (BKSPP),
Kabupaten Pidie akan terus mendampingi korban hingga ke Pengadilan.
Sebab korban rata-rata anak orang miskin dan cacat, sehingga pelaku
mudah merayu dan pihaknya terus berupaya kasus tersebut tuntas dan
pelaku biar dihukum seberat-beratnya.
"Kita sangat menyesalkan ada kasus seperti ini".ungkap Erhatunis.
Terkait kasus ini, Pj.Kasat Reskrim Polres Pidie yang dihubungi dan sms
Metro Aceh, Jumat (27/4) siang, belum mau dikonfirmasi. Sedangkan
tersangka disebut telah menjalani penahanan dan pemeriksaan di Mapolres.(amr)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar