Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Selasa, 22 Mei 2012

Lagi, Kekerasan Seksual Menohok TKW Kita

Sera dalam perawatan di RSK Provinsi Sungai Bangkong
Syamsul Arifin
Sera dalam perawatan di RSK Provinsi Sungai Bangkong
Pontianak
 – 
Biadab! Seorang lagi tenaga kerja wanita (TKW) jadi korban kekerasan seksual di Sarawak, Malaysia Timur, dibuang di Jalan Kom Yos Sudarso dalam kondisi mengenaskan.
“Korban diduga mengalami kekerasan seksual yang luar biasa sehingga mengalami tekanan jiwa, traumatis, dan rasa takut berlebihan. Dari hasil pemeriksaan sementara, terdapat banyak luka di kemaluannya,” ungkap Dirut Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN) Kalbar, Kamis (10/5).
Dari penelusuran Equator, gadis kecil yang kini terbaring lemas dirawat di Rumah Sakit Provinsi di Jalan Alianyang Kota Pontianak. Perempuan asal Bengkayang yang bernama Sera diduga usianya masih di bawah umur kendati pada paspornya tertera kelahiran 1983. Diduga usia Sera dipalsukan saat pembuatan dokumen serta paspor.
“Dia ditemukan setelah diturunkan dari mobil berplat Malaysia, Minggu (6/5) malam, dalam kondisi mengenaskan. Gadis itu ketakutan melihat orang dan juga kesakitan,” tutur seorang warga sekitar lokasi ditemukan.
Pertama ditemukan, warga mulanya tidak menduga Sera mengalami stres berat dan luka-luka pada alat kelaminnya. Setelah tampak mencurigakan, akhirnya warga membawanya ke Polsek Pontianak Barat.
“Di Polsek dia dalam kondisi histeris, takut melihat orang, kesakitan. Karena diperiksa identitasnya adalah TKW, kemudian diserahkan ke YNDN,” tambahnya.
Dijelaskan Devi, malam itu juga Sera dilarikan ke RS Khusus Provinsi (Bekas Rumah Sakit Jiwa Sungai Bangkong) dalam kondisi sangat memprihatinkan.
Kendati badannya lemas, pandangannya kosong dan ketakutan, dia kerap meronta-ronta jika melihat orang tak dikenalnya. “Jadi, dari hasil pemeriksaan sementara dia mengalami kekerasan seksual yang tak tertanggungkan,” ujar Devi.
Menurutnya, TKW yang dibuang begitu saja dan telantar ini tidak jelas alamatnya, baik dari paspor maupun KTP-nya. “Pada KTP alamatnya di Kubu Raya, tetapi kelahirannya Bengkayang. Pihak YNDN sudah melakukan crosscheck KTP yang dibuat di Kubu Raya. Namun warga tidak mengetahui orangnya, bahkan tidak ada yang mengenalnya,” ujar Devi.
Dapat dipastikan, baik KTP maupun identitas dalam paspornya dipalsukan. Belum jelas apakah dilakukan oleh perusahaan pengerah tenaga kerja (PJTKI) yang resmi atau oleh calo TKI yang banyak memakan korban.
Dari tangan TKW itu ditemukan uang 77 Ringgit dan 20 sen serta pakaian dalam koper. “Ada beberapa pakaian dan snack. Kami duga dia korban trafficking. Meskipun paspor tertulis atas nama Sera kelahiran Bengkayang tahun 1983, namun dari fisiknya diperkirakan di bawah 17 tahun,” kata Devi.
Melihat cap dari paspornya, korban masuk dan berada di Malaysia selama dua tahun lalu dengan paspor kunjungan, bukan paspor kerja. Begitu juga paspor yang dicap imigrasi.
“Pihak kami akan membantu korban ini mencarikan keluarganya, karena sampai saat ini belum jelas alamatnya. Kecuali korban tidak trauma, akan lebih mudah. Sebelum dirawat di RSK Pontianak, korban sempat dirawat di Puskesmas Entikong,” katanya.
Sementara itu, Supardi, Kasubag TU RSK Provisi, mengatakan pasien diterima dari Depsos yang meminta untuk dirawat dengan kondisi depresi berat. “Sekarang korban sudah mendingan dari hari sebelumnya. Ada luka akibat kekerasan di bagian tubuhnya,” katanya.
Berbeda dari hari pertama saat masuk RSK, selain tubuhnya lemas dan ketakutan, kemarin lumayan membaik dan tidak berontak seperti hari-hari sebelumnya. “Sudah agak baikan, tetapi ia masih takut dengan orang yang tidak dikenalnya,” ungkapnya. (sul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar