Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Selasa, 22 Mei 2012

Sera Ditemukan Orang Tuanya

Orang tua Pronika (Sera)
Syamsul Arifin
Orang tua Pronika alias Sera menunjukkan koran Equator yang memuat anaknya
 
Pontianak –Setelah membaca Harian Equator, akhirnya Suma, 56, dan Magdalena, 54, warga asal Tulang Betung, Desa Sungai Tambang, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau menemukan Pronika Wati, 17, buah hatinya.
Pronika Wati merupakan tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia. Wanita tersebut mengubah namanya menjadi Sera untuk membuat paspor di Imigrasi Pontianak. Selain itu memalsukan alamatnya di dalam paspor.
“Saya yakin itu anak saya. Tetapi saya juga masih ragu, karena nama dan alamatnya tak sesuai dengan kartu keluarga (KK) kami. Saya yakin itu anak saya setelah melihat foto di paspornya dan di Koran Equator,” kata Magdalena, ibunda Pronika ketika ditemui wartawan Equator di Sekretariat Yayasan Nusantara Dian Nanda (YNDN), Jalan Ampera, Minggu (20/5).
Pronika berangkat ke Malaysia untuk bekerja ketika berusia 13 tahun. Dia diajak Yus dan diiming-imingi akan mendapatkan uang banyak dan juga berpakaian serbabaru kalau bekerja ke Malaysia. Kemudian Yus menyerahkannya ke Son, rekannya, agar mengurus paspor.
“Awalnya Yus yang juga masih ada hubungan keluarga dengan kami mengajak Pronika bekerja ke Malaysia. Namun kami sekeluarga tidak setuju, karena usia Pronika masih kecil,” ungkap Magdalena.
Tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya, Yus membawa Pronika menemui Son. Kemudian Pronika berangkat ke Malaysia.
“Waktu itu saya sedang menoreh getah. Saat pulang Pronika sudah tidak ada. Kata tetangga, anak saya itu dijemput di jalan raya. Saat itu juga kami dengar kabar Pronika berangkat kerja ke Malaysia menjadi pengasuh anak,” ujar Suma, ayah Pronika yang didampingi Magdalena serta Halian, adik Pronika.
Setelah mengetahui anaknya berangkat ke Malaysia, Suma dan keluarganya berupaya mencarinya. Sayangnya, usaha mereka sia-sia. Meskipun telah menanyakan keberadaan Pronika ke Kantor Imigrasi Entikong, Sanggau.
“Kami akhirnya pasrah menunggu Pronika pulang dengan sendirinya. Meskipun begitu, kami terus melakukan komunikasi dengan Yus, orang yang membawanya ke Malaysia,” ungkap Suma.
Kepada wartawan Equator di kantor YNDN, Magdalena yang tak henti-hentinya menangis itu memotong pembicaraan suaminya dan mengatakan ingat terus dengan Pronika, salah satu anak perempuannya. Berbagai upaya sudah dilakukannya untuk mencari Pronika, bahkan minta bantuan orang pintar.
“Saudara Pronika ada enam, dia anak nomor lima. Kami hanya bisa berdoa agar anak saya kembali dengan selamat,” ujar Magdalena.
Akhirnya Pronika bertemu dengan kedua orang tuanya. Suma dihubungi keluarganya yang melihat foto Pronika di koran Harian Equator terbitan Sabtu (19/5) lalu. Saat itu Suma sedang membantu tetangganya yang akan melaksanakan pesta pernikahan.
“Setelah mendapatkan kabar keberadaan Pronika di RSUD Soedarso dan ditangani YNDN, kami lapor ke polisi dan berangkat ke Pontianak. Kami menuju alamat YNDN dan minta antar ke RSUD Soedarso,” ungkap Suma.
Pronika yang berganti nama menjadi Sera merupakan TKW telantar yang mengalami kekerasan fisik di Malaysia. Hingga saat ini wanita tersebut masih dirawat di RSUD Soedarso Pontianak. Pronika alias Sera mengalami depresi berat dan gangguan psikologis.
“Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti ini. Saya dan keluarga akan melaporkan kasus ini ke pihak berwajib,” papar Suma.
Yus yang merupakan keluarga dari istrinya sudah tidak ada di kediamannya. Bahkan warga yang berada di sekelilingnya tidak mengetahui keberadaannya.
“Kami akan cari dia sampai ketemu. Kami akan kasih dia pelajaran. Karena anak saya yang dibawanya, hanya bisa kembali stres. Itu pun sudah delapan tahun meninggalkan kami keluarganya,” tegas Suma.
Dirut YNDN Devi Theomana mengatakan Sera alias Pronika Wati hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif di ruangan yang bisa dikatakan terlarang di RSUD Soedarso.
“Dia masih belum sembuh, bahkan dia tidak mau bicara. Meskipun dia masih belum sembuh, pihak kami akan membawanya melapor ke polda besok, Selasa (21/5), agar orang yang membawanya ke Malaysia diproses hukum,” ungkap Devi. (sul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar