Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Selasa, 14 Agustus 2012

Golput 2007 Urutan Kedua Setelah Cornelis-Christiandy

Pilgub 2012 Masih Dibayangi Muslim Golput
Golput Pilgub Kalbar
ZMS
Pontianak – Sebuah kabar usang yang mendadak menjadi baru dan hangat, bahwa bayang-bayang golongan putih (golput) sebagai pemenang kedua Pilgub Kalbar 2007 bakal terulang.
“Pemenang kedua Pilgub Kalbar 2007 adalah golput. Ini karena masyarakat muslim pesisir sangat rendah tingkat partisipasi pemilihnya. Berbeda dengan masyarakat kawasan timur atau hulu. Tantangan kita bagaimana supaya suara muslim juga menjadi andil dalam proses demokrasi,” ungkap Ketua Umum Badko HMI Kalbar Wahyu Hidayat kepada Rakyat Kalbar, Sabtu (11/8), di Hotel Kapuas Darma Pontianak.
Kekhawatiran itu sangat beralasan. Menurut Wahyu, pada Pilgub Kalbar 2007, pasangan Cornelis-Christiandy meraih sekitar (dibulatkan) 900-an ribu suara. Angka golput mencapai 788.482 orang dari 2.143.614 yang berhak memilih. Baru posisi ketiga diperoleh Usman Dja’far dengan sekitar 600.000 lebih.
Para aktivis di organisasi mahasiswa ekstrakurikuler ini juga mencermati bahwa kalangan muslim adalah pemilih terbesar di Kalbar. Karena itu golput perlu ditekan agar dinamika politik dan demokratisasi di Kalbar ke depan lebih dinamis untuk meningkatkan partisipasi pemilih muslim adalah sosialisasi.
Langkah pertama adalah menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan. Kegiatan tersebut terselenggara atas kerja sama Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Muslim (Badko HMI) Kalbar dengan Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia (PKC PMII) Kalbar. Mereka juga tidak ingin pesta demokrasi di Kalbar ini berjalan seperti itu atau autopilot.
“Kita jelaskan bahwa memilih itu tidak haram. Bahwa kita tidak boleh berdiam diri dengan pesta demokrasi ini,” kata Wahyu.
Namun banyak pihak mencurigai kalau kelompok mahasiswa muslim ini bergerak menekan golput, sebagai corong salah satu pasangan kandidat yang akan bertarung di pilgub 20 September nanti.
Seperti diketahui, pada Pilkada Kalbar 2012 akan bertarung empat pasang kandidat. Dua di antaranya pasangan muslim yakni Morkes-Burhanuddin A Rasyid dan Armyn-Fathan A Rasyid. Calon Islam-Kristen yang nasionalis adalah Tambul Husin-Barnabas Simin.
Prasangka keberpihakan mahasiswa atau sebagai kepanjangan tangan salah satu kandidat itu ditepis Wahyu Hidayat. “Agenda yang mempertemukan mahasiswa muslim se-Kalbar ini tidak mengarahkan harus memilih salah satu kandidat. Pilihan itu hak asasi,” ungkapnya menjawab Rakyat Kalbar.
Ketua Umum PKC PMII Kalbar Syahril Ishak sedikit berbeda. “Kita berharap kader pelatihan ini dapat memberikan pembelajaran kepada masyarakat siapa yang ideal untuk memimpin Kalbar,” katanya.
Syahril menunjuk data yang dimilikinya, golput penduduk muslim di Kalbar lebih dominan di Kabupaten Sambas. Ia berharap jangan sampai masyarakat muslim tidak terlibat dalam proses memilih pemimpin yang ditentukan saat ini.
Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kalbar pada pilgub 2012 berjumlah 3.377.685 dari 14 kabupaten/kota. Kabupaten Sambas menduduki peringkat suara terbanyak dengan jumlah pemilih 421.207 suara.
“Saya berharap pilkada ini jangan hanya milik segelintir orang. Mahasiswa akan ikut andil. Minimal mensosialisasikan agar paling tidak mereka memilih. Kita juga akan mengontrol jalannya pilkada ini,” tutur Syahril.
Ketua Panitia Pelatihan sekaligus Sekretaris Umum HMI Cabang Kota Pontianak, Ahmad Sofi, mengaku kegiatan bermula dari ide tiga organisasi mahasiswa Islam yaitu HMI, KAMMI, dan PMII. Kegiatan ini bagaimana bisa mengumpulkan mahasiswa tiga organisasi ini bisa kumpul se-Kalbar. “Berkumpulnya mahasiswa ini diharapkan mampu memberikan ide-ide yang cemerlang. Mampu memberikan konsep-konsep kepemimpinan seperti apa untuk masa mendatang,” ujarnya.
Kedatangan para mahasiswa dari berbagai daerah ini juga akan memberikan gambaran perpolitikan yang ada di daerah masing-masing. Masyarakat boleh melapor ke Panwaslu setempat bila kelompok mahasiswa ini kedapatan “mengampanyekan” pasangan tertentu.
“Mahasiswa bisa berperan aktif dalam mensosialisasikan pilgub secara cerdas. Bagaimana mahasiswa mensosialisasikan angka golput yang tinggi. Partisipasi politik masyarakat Kalbar itu tinggi,” paparnya. (kie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar