Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Senin, 31 Desember 2012

Pupuk Subsidi Baru Terserap 30 Persen

Pontianak - Banyak petani, khususnya di wilayah timur Kalbar kesulitan memperoleh pupuk bersubsidi. Persoalan yang dihadapi para petani karena mendapatkan pupuk bersubsidi harus memesan terlebih dahulu ke kios milik distributor.
“Sebenarnya keberadaan pupuk bersubsidi untuk Kalbar ini baru terserap 30 persen. Mengapa di beberapa bagian di Kalbar petani meresahkan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, dikarenakan memang tidak bisa langsung mendapatkan pupuk,” jelas Hazairin, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalbar kepada wartawan, kemarin.
Hazairin mengakui para petani kesulitan menemukan pupuk. Apalagi pupuk bersubsidi tidak beredar di pasaran dan harus dipesan terlebih dahulu.
Hazairin menambahkan, kesulitan petani untuk mendapatkan pupuk bukan karena pupuk bersubsidi langka. Tak lain penyebabnya adalah dikarenakan beberapa petani belum memesan pupuk ke kios yang sudah disiapkan di setiap kabupaten.
“Masing-masing kabupaten/kota memiliki kelompok tani yang seharusnya dapat membantu dalam pemesanan pupuk. Karena pupuk tidak dapat dibeli sebelum dipesan, jadi memang harus sabar menunggu,” ujarnya.
Meski demikian, Hazairin menyarankan kepada para petani, jika masih kesulitan dalam menemukan pupuk, maka harus melaporkan terlebih dahulu permasalahan yang ada kepada Dinas Pertanian setempat, nanti pihaknya sendiri yang akan menemui PT Pusri selaku perusahaan yang mengadakan pupuk bersubsidi.
“Silakan laporkan kepada kami dan nanti kami yang akan melakukan koordinasi dengan Pusri. Karena urutannya adalah kelompok tani mendata keperluan para petani terhadap berapa pemesanan pupuk, kemudian ke distributor dan sudah sampai di Pusri belum juga dikirim, berarti yang bermasalah Pusri. Tetap akan kita minta konfirmasi,” tegasnya.
Sejumlah petani di Kabupaten Sekadau masih mengeluhkan kelangkaan pupuk subsidi. Namun di sebagian petani bahasa “subsidi tembak” mulai muncul. Ketika mereka bisa mendapatkan pupuk langsung dari gudang tanpa melewati pengecer dan distributor dengan harga di atas HET subsidi.
“Persoalan pupuk bersubsidi ini harus menjadi perhatian serius. Karena masih banyak petani yang kesulitan memperoleh pupuk tersebut. Kita tidak menginginkan pupuk bersubsidi itu diselewengkan,” tegas anggota DPRD Kalbar Dapil Sanggau-Sekadau, Martinus Sudarno.
Martinus berharap, aparat penegak hukum memperketat pengawasan distribusi pupuk bersubsidi. Kelompok tani diberikan pemahaman dan sosialisasi tentang cara mendapatkan pupuk bersubsidi. (jul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar