Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Jumat, 22 Februari 2013

Mayat Bayi Membusuk di Ember

Nanga Pinoh – Penghuni Asrama Santa Brigida di Jalan M Saad, Serundung Permai Nanga Pinoh geger. Mayat bayi laki-laki ditemukan membusuk di bawah tangga, depan ruang tiga asrama tersebut, Kamis (21/2) sekitar pukul 13.30.
Adalah Desi, seorang penghuni asrama yang pertama kali menemukan mayat tersebut. Ceritanya ketika ia sedang mencari ember berwarna biru miliknya. Ketika melihat embernya berada di bawah tangga, Desi langsung menariknya dan seketika itu pula ia teriak histeris begitu melihat sesuatu yang dikiranya bangkai hewan.
“Ember saya sudah seminggu ini menghilang. Baru tadi saya menemukan embernya berada di bawah tangga depan ruangan tiga ini. Ketika saya lihat isi dalam ember ada mayat yang kira saya bangkai anjing,” ungkap Desi didampingi pembina asrama, Berna Deta, kemarin.
Pihak asrama langsung menghubungi pihak kepolisian. Mayat bayi tersebut diperkirakan sudah berada di ember biru itu sejak seminggu lalu. Sebab Desi mencari embernya sudah sekitar satu minggu. Namun bau tak sedap mulai tercium keluar sejak dua hari belakangan ini.
Berna Deta juga mengungkapkan, bau busuk tersebut tercium sejak dua hari belakangan. Penghuni asrama mengira bau busuk itu karena adanya bangkai tikus di sekitar kamar.
“Saya yakin ini bukan anak yang dilahirkan di asrama. Kalau dilahirkan di asrama tentu, banyak anak asrama yang tahu. Mustahil anak sebanyak 62 orang di asrama ini tidak ada dengar suara orang melahirkan. Tapi kenyataannya tidak ada,” ungkap Berna.
Berna menduga anak tersebut dibawa dari luar dan disembunyikan dalam ember serta diletakkan di bawah tangga. Sebab tidak pernah terdengar ada anak yang melahirkan di lingkungan asrama belakangan ini.
Sementara Waka Polres Kompol Ngatiya SH mengatakan pihak kepolisian selain melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Kita juga akan memanggil saksi-saksi yang merupakan penghuni Asrama Santa Brigida dan termasuk yang pertama kali menemukannya,” ujar Ngatiya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar