Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Senin, 30 April 2012

Meiling Menginspirasi Kaum Perempuan

Meiling Thomas
Meiling Thomas
 
Singkawang – Sekali dayung, kandidat Miss Indonesia 2011, Meiling Thomas, merengkuh dua kebanggaan sekaligus. Mewakili popularitas Kalbar di kancah nasional, juga motivator perempuan dan para remaja untuk memaksimalkan kemampuan diri.
“Bangga rasanya melihat ada orang Singkawang mewakili Kalbar ke tingkat nasional,” kata Sisy, remaja putri yang bersapaan dengan Equator di Jalan Diponegoro Singkawang, kemarin (28/4).
Sisy yang masih duduk di kelas 8 salah satu SMP ini semula tidak tertarik terjun ke dunia glamour atau sejenisnya. Pertimbangan gadis berambut lurus ini karena jarak Singkawang yang jauh dari Jakarta sebagai pusat entertainment.
“Saya rasa tidak mungkin kita ngetop seperti mereka itu. Tetapi setelah melihat Meiling, keinginan itu tiba-tiba muncul. Ternyata warga Singkawang bisa juga ikut ajang seperti Miss Indonesia,” katanya.
Senada dengan Rita, mengaku punya semangat mengikuti jejak Meiling. Setidaknya sudah mempunyai hasrat untuk meningkatkan kompetensi diri dan mengembangkan bakat. “Jadi tidak hanya di Kota Singkawang, tetapi juga bisa go national, bahkan bisa go international,” katanya semringah.
Ungkapan polos kedua ABG ini tidaklah muluk. Bukan hanya mereka yang merasa bangga Meiling ikut Miss Indonesia 2012. Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang, terutama Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) juga mempunyai harapan besar terhadap Meiling.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disbudparpora Kota Singkawang Dra Lies Indari, mengaku bangga dengan terpilihnya Meiling Thomas mewakili Kalbar di ajang prestasi nasional. “Karena dengan dia lolos, tentu akan mempromosikan tanah kelahirannya di tingkat nasional,” ujarnya.
Menurut dia, Singkawang sebagai kota pariwisata tentunya membutuhkan promosi untuk lebih dikenal luas. Dengan ikutnya Meiling di Miss Indonesia, setidaknya nama Singkawang, Kalbar, akan terangkat sebagai daerah yang mempunyai banyak objek wisata.
Mengenai dukungan yang diberikan untuk keberhasilan Meiling, Lies mengatakan pemerintah sudah menggratiskan pemasangan baliho dan spanduk di beberapa titik di Kota Singkawang.
“Baliho dan spanduknya kita pasang logo pemkot. Kemudian kita berkoordinasi dengan Dinas Tata Kota Singkawang. Lalu kita menggratiskan pemasangannya di sejumlah titik dan tempat-tempat milik pemkot. Ini bentuk dukungan kita,” jelas Lies.
Selain yang dipasang Pemkot Singkawang, baliho itu juga terpasang di salah satu rumah toko (ruko) Hiburan Baru di Jalan Budi Oetomo Singkawang. Di baliho itu terpasang foto Meiling Thomas yang mengenakan tiga jenis pakaian adat, Tionghoa, Melayu, dan Dayak. Putri Jonathan Thomas ini tampak begitu anggun dan cantik dalam busana tiga etnis pilar utama Kalbar.
“Sengaja dipasang baliho itu supaya masyarakat kita mengetahui Meiling sedang berjuang di Miss Indonesia,” kata Jonathan terkait foto di baliho putri keduanya itu.
Meiling yang fasih berbahasa Inggris dan Mandarin ini hingga malam puncak Miss Indonesia tidak bisa dihubungi, karena amoy kelahiran Singkawang 23 Desember 1988 itu sedang dikarantina panitia penyelenggara ajang nasional itu.
Kendati demikian, amoy yang akrab disapa Mei ini mengharapkan dukungan dan doa warga Kalbar. Harapan itu disampaikannya melalui akun twitternya @Meiling_Thomas. Ketika posisinya turun dari tiga menjadi empat top vote Miss Indonesia 2012, Mei juga meminta tambahan vote. “Minta dukungannya lagi yaaa.. turun peringkat jadi 4.. need more vote, please.. http://www.missindonesia.co.id/contestants/view/mei,” demikian bunyi twitnya kemarin.
Sebelumnya, ketika masih di Singkawang, Mei mengaku termotivasi untuk mengikuti Miss Indonesia 2012 karena ingin mengeksplorasi kemampuan yang diperolehnya selama ini. “Saya ingin mengimplementasikan apa yang saya peroleh, terutama tentang entrepreneurship,” katanya.
Di samping motivasi itu, alumnus Strata Satu (S1) Singapore Institute of Management University, Jurusan Bisnis Internasional ini juga ingin memotivasi warga Kalbar, khususnya perempuan Singkawang untuk mengembangkan bakatnya dan tidak malu bersaing dengan daerah-daerah lain.
Mei memang dibesarkan di Singkawang sebelum melanjutkan ke S1 di Singapura. Sehingga dia merasa sangat terpanggil untuk memajukan Kota Amoy ini dengan kemampuan yang dimilikinya.
Dia pernah menjadi murid di SD Cahaya Singkawang, SMP Bruder Singkawang, dan SMA Santo Ignasius Singkawang di Jalan Syafeuddin, tidak jauh dari rumahnya di Jalan Antasari, Kelurahan Pasiran. (dik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar