Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Jumat, 25 Mei 2012

Orangtua Bunga Tertipu, Anaknya Jadi Korban Trafficking

Orangtua Bunga Tertipu, Anaknya Jadi Korban Trafficking
net
ilustrasi korban trafficking



KATAPANG - Keluarga Bunga (17), bukan nama sebenarnya, warga Kampung Pasung, Desa Katapang, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, yang diduga menjadi korban perdagangan manusia (trafficking), mengaku tertipu oleh seorang perempuan bernama Ir (45), warga Kecamatan Ciwidey.
Pasalnya, semula Ir memberi tahu Ida (40), ibu kandung Bunga bahwa Bunga akan diberangkatkan ke Jakarta, bukan ke Libuk Linggau, Sumatra Selatan.
Ida pun mengaku diberi uang oleh Ir sebesar Rp 1,5 juta dalam bentuk pinjaman.
"Saya kaget baca koran, kenapa saya dituduh menjual anak. Padahal, Ir ngasih tahu saya bahwa Bunga akan bekerja di Jakarta, bukan di Sumatra," ujar Ida di kediamannya di Kampung Muara Ciwidey, Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang, Senin (21/5).
"Buat ganti ongkos, saya dikasih pinjaman sebesar Rp 1,5 juta dari Ir. Kalau ternyata sekarang Bunga berada di Libuk Linggau, ya saya tertipu," kata ibu korban.
Menurut Ida, setelah ada pemberitaan di media, Ir menelepon dirinya dan menyebutkan Bunga bisa kembali pulang. "Ir nelepon saya agar mengembalikan uang sebesar Rp 1,5 juta. Saya kebingungan dari mana dapat uang itu," ujar Ida.
Ida mengaku, ia kenal dengan Ir karena dikenalkan oleh tetangganya. Setelah itu, Ir menawari Bunga melalui Ida untuk bekerja di Jakarta dengan dipinjami uang sebesar Rp 1,5 juta.
Ketika memberangkatkan, Ir meyakinkan Ida bahwa Bunga akan baik-baik saja selama bekerja di Jakarta. Saat Bunga berangkat, kata Ida, ia memberikan bekal buat anaknya itu Rp 100 ribu.
Saat itu Bunga hanya membawa cadangan pakaian satu setel. "Sebelumnya, saya enggak kenal sama Ir. Tempo hari tetangga saya mengenalkan saya ke Ir. Dari sana, Ir mulai menawari saya kerjaan buat Bunga dengan uang pinjaman dari Ir sebesar Rp 1,5 juta. Ir juga meyakinkan saya bahwa Bunga benar- benar kerja di Jakarta di tempat yang aman," kata Ida.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Bunga diduga menjadi korban perdagangan manusia dan menjadi wanita penghibur di sebuah karaoke di Lubuk Linggau.
Septiadi (20), suami Bunga, menuding Ida, mertuanya, telah menjual istrinya itu. Ihwal dugaan kasus perdagangan manusia ini, Kasubbid Pemberdayaan Perempuan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Bandung, Enas Suhaerah, mengaku, sebelumnya juga sempat menangani 4 kasus perdagangan manusia di Katapang.
Ia pun mensinyalir, pelaku perekrutan ini masih orang yang sama. "Keempat orang itu berhasil dipulangkan. Dan kemungkinan, pelaku ini masih orang yang sama," ujar Enas, sembari mengatakan, Kabupaten Bandung menempati peringkat ketujuh dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat dalam kasus perdagangan manusia.
Menurut Enas, pihaknya cukup sering menangani kasus perdagangan manusia di wilayah Kabupaten Bandung bagian timur, seperti Cicalengka, Majalaya, Paseh, dan Ciparay. "Terakhir, pengungkapan korban trafficking di Ciparay," ujarnya.
Pemulangan korban, menurut Enas, dilakukan setelah pengumpulan data, pengecekan ke lapangan, hingga akhirnya penjemputan. Semuanya dilakukan melalui koordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat serta melibatkan pihak kepolisian.
Ditemui di Soreang, Bupati Bandung Dadang M Naser mengimbau kepada aparat di daerah mulai RT hingga kecamatan untuk waspada terhadap perekrutan calon korban trafficking.
"Kepada guru-guru juga, tolong beri tahu siswa yang akan lulus bahaya trafficking ini. Beri tahu anak didiknya supaya tidak tergiur dengan tawaran pekerjaan yang tidak jelas. Buat yang sudah lulus SMA dan warga yang hendak bekerja ke luar kota tapi masih bingung dan khawatir, saya harap berkonsultasilah dengan pemerintah."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar