Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Jumat, 14 September 2012

Butuh 20 Menit Merampok dan Perkosa Karyawati Salon

KERINGAT mengalir deras di kening M Ikroufi (19). Itu karena dia menahan rasa sakit di kakinya, akibat dihadiahi timah panas oleh polisi.
  
Pemuda asal Kompleks Lutfia Tunggal Blok B Nomor 164 Martapura itu adalah otak perampokan sekaligus pemerkosaan yang terjadi di Salon Annisa. Dia bersama temannya HS (16) ditangkap anggota Polsek Banjarbaru Kota dibantu Polres Banjarbaru, Minggu (9/9/2012) sore.
  
"Saya melakukan aksi perampokan itu karena terdesak utang. Saya menabrakkan mobil teman dan disuruh mengganti sebesar Rp 2,5 juta," kata Ikroufi.
  
Pada saat kejadian, Jumat (1/9/2012) pagi, Ikroufi mengajak HS berjalan- jalan sembari berangkat ke kantor Dinas Sosial Banjarbaru, tempatnya magang bekerja. Ketika itu Ikroufi sudah membawa parang 60 sentimeter dan pisau lipat.
  
Ketika melintas depan Salon Annisa, timbul keinginan Ikroufi untuk potong rambut. Namun, keinginan itu pupus lantaran Salon Annisa hanya melayani kaum hawa.
  
Ikroufi dan Hs keluar salon. Sambil berjalan keluar, Ikroufi terpikir melakukan perampokan, setelah melihat situasi salon yang sepi. "Sebelum masuk ke salon, HS saya kasih pisau lipat untuk menakuti korban. Saya ajarkan bahwa korbannya harus dicekik atau ditakuti," ujar Ikroufi.
  
Setelah masuk salon, Ikroufi dan HS melucuti barang berharga yang dibawa kedua pekerja salon seperti emas, uang dan Handphone BlackBerry.
  
Tak itu saja, mereka juga melucuti kehormatan kedua karyawan salon yang baru lulus SMK itu. "Orangnya cantik dan tubuhnya seksi. Saya pun ingin berhubungan intimnya," ujarnya.
  
Menurut Ikroufi, usai melakukan aksinya mereka keluar salon dan langsung kabur menggunakan Honda Scoopy Hitam bernopol DA 6464 OQ. "Saat melakukan aksi itu, waktunya sekitar 20 menit saja. Setelah itu keluar," ucapnya.
Kabur kemana? Ikroufi mengaku dirinya tetap ke tempatnya magang di Dinsos Banjarbaru."Saya magang seperti biasa sembari mengajak HS yang saat itu sedang libur sekolah. Siangnya, saya baru menjual emas hasil merampok," ujarnya.
  
Beberapa hari pascaperampokan, Ikroufi tetap masuk magang di Dinsos seperti biasa. Dan dirinya pun pulang ke rumahnya seperti biasa. "Ya biasa juga, magang dan main. Tak kemana-mana," cetusnya.
  
Hal senada diungkapkan oleh HS. Pemuda lugu itu mengaku hanya diajak dan diarahkan oleh Ikroufi. "Saya ajari saat akan merampok itu," ucapnya.
Ketika melakukan pemerkosan, HS mengaku dia tidak diajari oleh temannya itu. "Saya kepengen juga ketika melihat Rofik," ujarnya.
  
Hasil perampokan itu tidak dinikmati bersama. Setelah semuanya laku terjual, Ikroufi lantas membayar utang ke temannya. "Saya berikan semuanya. Totalnya Rp 1,75 juta," cetus Ikroufi.
Menurut dia, uang hasil perampokan itu tidak sampai dibuat untuk bersenang-senang dengan HS. "Tidak sempat untuk beli apa-apa. Bahkan HS hanya saya beri sebungkus rokok," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar