Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Jumat, 14 September 2012

Pertempuran Tambul vs Cornelis

Geliat Kampanye Pilgub di Timur Kalbar

DAD Kalbar: CC Raih 60-67 Persen, Darmansah: Komitmen Kuat PKR

Tambul vs Cornelis
ZMS
Pontianak – Sembilan hari kampanye dengan lima hari di zona 3-4 timur Kalbar, terungkap bahwa pasangan Cornelis-Christiandy bertempur seru dengan Tambul-Barnabas.
Kalau pasangan nomor 4 mengungkapkan program memperbaiki produksi karet dan problem perbatasan, sedangkan nomor 1 yakin meraup suara antara 65-80 persen di lima bakal wilayah Provinsi Kapuas Raya (PKR): Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu.
Seperti diberitakan Rakyat Kalbar, Cornelis amat yakin bakal meraup suara mayoritas hingga 80 persen di Kabupaten Sintang, begitu pun di Melawi yang tak lari dari 65 persen. Sedangkan Sekadau, lantaran Bupati Simon Petrus, kendati bukan jurkam namun sebagai Ketua DPC Partai Demokrat jelas punya semangat untuk menang.
Tetapi di Putussibau Cornelis tak mematok perolehan suara. Ketika kampanye di Melawi yang notabene bupatinya orang Golkar, massa Tambul-Barnabas membeludak menyaingi massa Cornelis. Sedangkan di Putussibau, massa kampanye Tambul-Barnabas dua kali lipat yang hadir secara mandiri.
Bagaimanapun, bila sering didengungkan bahwa masyarakat timur Kalbar sudah makin cerdas, tentulah mereka berpikir program apa yang dilontarkan kedua kandidat, plus pesaing pasangan nomor 3 Morkes-Burhan. Namun pemilih fanatik bisa jadi masih lumayan, kalau tidak pastilah jadi politik uang.
“Secara basis, Tambul akan memenangkan wilayah timur Kalbar secara signifikan. Tidak bisa dimungkiri masyarakat Kapuas Hulu sudah cinta dengan Tambul,” ungkap pengamat politik Kalbar DR Zulkarnaen kepada Kikie Supardi dari Rakyat Kalbar, Minggu (9/9).
Zulkarnaen sendiri mengakui pertempuran sengit di wilayah bakal PKR antara pasangan Berkibar, Tambul-Barnabas dengan C2, Cornelis-Christiandy. Selain mengklaim basis alias kantong suara (suara Sintang 2007 ke Cornelis), keduanya bersikukuh untuk mewujudkan PKR.
“Yang paling signifikan kedekatan dengan Tambul cukup besar. Keluarga besar Tambul dekat dengan masyarakat Kapuas Hulu dan juga kekerabatan istrinya di Sintang. Ini sebagai pendulang suara paling besar,” ungkap Zulkarnaen.
Hanya saja, lanjutnya, Tambul bisa jadi menang tipis dari Cornelis. Kondisi itu bisa jadi kalau dilihat dari kuatnya paham primordial. Tapi bila dikaitkan jualan PKR, jelas Tambul lebih memahami kawasan timur dari Cornelis maupun Morkes-Burhan yang orang pesisir.
“Saya melihat itu namanya janji politik. Waktu 100 hari bukan waktu yang panjang buat janji Morkes-Burhan itu. Saya pikir akan sulit, karena untuk merealisasikan PKR itu nanti akan berhadapan lagi dengan DPRD provinsi,” kata Zulkarnaen.
Selain PKR, isu merehabilitasi karet rakyat sebagai sumber penghasilan utama masyarakat wilayah timur juga menjadi jualan yang menarik. “Karet ada pengaruhnya tetapi tidak terlalu signifikan. Memang Kapuas Hulu ini kan kabupaten konservasi. Karet itu lebih cocok. Sekarang ini kelapa sawit yang bisa mendatangkan uang dalam waktu cepat. Sehingga tidak sedikit di Sanggau, Sintang, Melawi, Sekadau, dan Kapuas Hulu yang ditanami kelapa sawit,” kata Zulkarnaen.

Target 60-67 persen

Sementara itu, dengan mengandalkan primordial dan suara Dayak di wilayah timur meliputi Kabupaten Sanggau, Sekadau, Melawi, Sintang, dan Kapuas Hulu, jajaran tim CC mematok suara 60-67 persen.
“Pokoknya di wilayah timur pasangan CC tidak ada masalah. Kita prediksikan dukungan suara CC secara keseluruhan sebanyak 60-67 persen,” ujar Ibrahim Banson, Sekretaris Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalbar, kepada Rakyat Kalbar, Selasa (11/10).
Menurutnya, pada 2007, Cornelis-Christiandy timur mengantongi 43-47 persen suara termasuk Kabupaten Bengkayang. “Waktu itu mereka berdua hanya diusung PDI Perjuangan saja. Apalagi sekarang kalau didukung oleh lima partai, kita yakin akan mencapai 60-67 persen,” katanya.
Mengenai kian cerdasnya rakyat timur membaca situasi dan kondisi serta blundernya masalah PKR, menurut Banson tidak membuat Timses CC keder menanggapi target suara pedalaman. “Saya pikir semua calon mempunyai prediksi tersendiri. Itu sah-sah saja. Kita tetap mempertahankan prediksi kita, terserah mereka mau ngomong berapa persen,” ujarnya.

Pasangan nasionalis

Dari kawasan lima kabupaten bakal PKR, ternyata kesadaran masyarakat akan keberagaman mulai tumbuh. Masyarakat heterogen yang terdiri dari berbagai kelompok, puluhan suku dan agama.
“Dari empat calon, hanya pasangan Tambul-Barnabas yang merangkul semua kalangan. Saya yakin keduanya menjadi alternatif masyarakat ke depan khususnya di wilayah timur Kalbar,” ungkap Ketua Persaudaraan Muslim Indonesia (Permusi) Sintang Darmansah SE MM SIp kepada Rakyat Kalbar, Senin (10/9).
Darmansah juga melihat Tambul-Barnabas berkomitmen kuat memperjuangkan Kapuas Raya. Itu menjadi modal besar untuk meraup suara masyarakat timur.
“Pak Tambul itu satu-satunya calon dari timur Kalbar, sudah dapat dipastikan masyarakat timur lebih pro kepada beliau. Dua periode memimpin Kapuas Hulu, rekam jejaknya sangat baik. Itu akan jadi sebuah pertimbangan masyarakat untuk memilih beliau,” kata Darmansah.
Sebagai salah satu penggagas pemekaran dan ikut berjuang sampai ke Jakarta, Tambul Husin sudah dikenal. “Kalau soal Kapuas Raya, beliau sangat paham. Jangan khawatir bila beliau terpilih menjadi Gubernur Kalbar, Kapuas Raya pasti jadi,” yakin Darmansah.
Senada disampaikan Ketua DPC Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) Sintang Ginidie. “Di Kalbar ini krisis pemimpin, tapi beliau dapat merangkul semua kalangan. Kalau kita lihat Pak Tambul dan Barnabas tinggi rasa nasionalismenya. Inilah alasan kenapa PKPB memberikan dukungan kepada pasangan ini,” tegasnya.
Ginidie yang anggota DPRD Sintang daerah pemilihan Serawai-Ambalau yakin pasangan Berkibar mampu membawa perubahan lebih baik bagi Kalbar, tak terkecuali Serawai-Ambalau.
“Sudah berapa gubernur memimpin Kalbar, Serawai-Ambalau masih tetap tertinggal. Saya yakin Tambul-Barnabas jadi pilihan alternatif, apalagi beliau satu-satunya dari timur,” ujarnya
Untuk di Sintang, lanjut Ginidie, yakin meraih suara signifikan karena terjun langsung ke masyarakat. “Suara Tambul-Barnabas di Sintang saya rasa akan cukup banyak. Bisa bersaing dengan calon lainnya,” kata Ginidie.

Sosok teruji

Bagaimana warga Kapuas Hulu sendiri terhadap Tambul? L Lassa Gampa, tokoh masyarakat Dayak Kapuas Hulu dari Kecamatan Bika, menilai Tambul Husin sosok nasionalis yang netral serta Pancasila sejati.
“Pasangan nomor 4 ini ada unsur Melayu atau Islam berbaur Dayak dan Kristiani. Inilah pasangan pemersatu masyarakat Kalbar,” ujar Lassa.
Tambul menurut dia selain panutan dan disegani masyarakat Kapuas Hulu, juga dicintai karena sangat merakyat. “Selama beliau jadi bupati, jangankan kecamatan, desa dan dusun pun banyak mendapatkan bantuan dan perhatian,” ujarnya.
Lassa Gampa mengaku sudah lama mengenal sosok Tambul. Sebagai tokoh Dayak, Lassa Gampa mengaku tidak ragu-ragu lagi untuk mendukung pasangan Berkibar.
“Kesempatan emas agar putra terbaik Kapuas Hulu menjadi Gubernur Kalbar sudah di depan mata. Ini ibarat membangun kembali semangat Oevang Oeray yang menjadi Gubernur Kalbar pertama kali, dan juga pemersatu,” tegasnya.
Lassa Gampa menginginkan ada sosok pemersatu dan berjuang bagi pemekaran, bukan yang sekadar ambisius tapi tidak menghayati dan memahami apa itu PKR. “Saya tidak mau mengatakan ini apakah dipolitisasi atau tidak, yang pasti PKR terhambat di provinsi,” tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar