Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Selasa, 19 Agustus 2014

Derita ID & IR, diperkosa paman sampai hampir kena kanker rahim


Derita ID & IR, diperkosa paman sampai hampir kena kanker rahim
ilustrasi pencabulan. ©2013 Merdeka.com  

Nasib nahas dialami kakak adik, EK (15) siswi kelas XI SMU di daerah Ciputat Tanggerang dan IR (9) siswi kelas IV SD. Keduanya menjadi korban kekerasan seksual sang paman yang diketahui berinisial SP (60).
Parahnya aksi bejat itu telah dilakukan SP bertahun-tahun. ID (39), ibu korban mengatakan, peristiwa pemerkosaan terhadap anak pertamanya EK terjadi beberapa tahun lalu saat masih sekolah di Taman Kanak-kanak (TK).
"Anak saya yang pertama lapor ke saya, katanya dia dulu pernah diperkosa sama pamannya dari waktu masih TK sampai kelas 5 SD," kata ID, saat melaporkan kasus ini ke Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA), Jakarta, Rabu (13/8).
Menurutnya sang anak mengadu kepadanya pada April 2014 lalu. Setelah mendengar pengakuan EK, dirinya langsung melaporkan peristiwa itu ke polisi.
Namun sepulangnya dari kantor polisi, ibu empat anak ini kembali terkejut mendengar pengakuan anak keduanya, IR yang juga mengalami hal yang sama seperti kakaknya.
"Anak saya kelas 4 SD bilang juga pernah diperkosa sama pamannya. Dia diperkosa sampai kelas 2 SD katanya. Suami saya pun pingsan mendengarnya, dia gak percaya kalau abangnya berbuat seperti itu kepada keponakannya," jelas ID.
ID dan sang suami lantas langsung mendatangi rumah pelaku yang tak jauh dari tempat tinggal mereka. Saat dikonfirmasi, pelaku membantah telah melakukan perbuatan bejat tersebut. Kepada keluarga korban pelaku mengaku hanya mencium keponakannya sebagai tanda sayang.
"Dia bilang cuma cium sayang doang ke anak saya. Waktu ditanyain itu, tapi saya tidak percaya. Karena saya curiga pernah menemukan bekas cupangan di leher anak saya dan bercak darah di celana anak saya dulu waktu masih SD," jelasnya.
Akibat pemerkosaan yang dialaminya selama bertahun-tahun, kondisi kesehatan IR saat ini semakin menurun. ID mengaku kerap menemukan noda darah dan lendir berwarna hijau dengan bau tak sedap setiap kali mencuci celana dalam sang anak. Berdasarkan hasil pemeriksaan, selain luka benda, pada bagian kelamin IR juga ditemukan virus.
"Hasil visum ternyata benar, kalau anak saya punya penyakit. Kalau terlambat datang ke dokter, dia bisa meninggal. Dia akan punya penyakit kanker rahim," katanya.
Meski telah dilaporkan pada April lalu, hingga kini proses hukum kasus yang menimpa EK dan IR seolah jalan di tempat. Berulang kali berkas pemeriksaan yang dilakukan Polres Jakarta Selatan dikembalikan oleh Kejari Tangerang Selatan.
Hal ini membuat khawatir pihak keluarga korban karena masa penahanan pelaku yang ditangkap petugas bulan lalu akan berakhir pada akhir Agustus ini.
"Kami takut kalau dia bebas lagi akan mengancam anak-anak saya yang masih kecil. Saya ingin pelaku segera diadili dengan hukuman seberat-beratnya," kata ID sambil mengeluarkan air mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar