Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Selasa, 28 Februari 2012

Pilih Tempat Belajar Sementara yang Baik

Pontianak  – Gelak tawa anak-anak muda itu berderai di rumah dengan banyak kamar dan penghuni itu. Kala senggang, mereka bercengkerama, terima tamu, dan malam belajar. Pada dasarnya, fungsi rumah indekos adalah tempat belajar dan tempat tinggal sementara, yang jauh dari orang tua.
“Nah, indekos yang dijadikan tempat belajar itu malah disalahgunakan untuk sebebas-bebasnya. Karena para remaja ini merasa dengan adanya tempat indekos itu bisa melakukan apa saja,” tutur Dra Hj Fauziah M, Laboratorium Konseling STAIN Pontianak kepada Equator, Sabtu (25/2).
Sebelum anak dilepas tinggal di tempat indekos, orang tua harus memberikan penjelasan dan pemahaman dulu, tentang tujuan yang baik tinggal di kamar sewaan. “Supaya mereka itu bisa berlatih hidup kemandirian dan bisa belajar dengan nyaman. Dibandingkan harus tidur di tempat keluarganya,” ujarnya.
Kontrol dan pengawasan ketat adalah kata kuncinya baik pemilik tempat maupun orang tua. “Kita bisa mendata jumlah anak-anak di situ. Kemudian peraturan harus dibuat dengan kesepakatan bersama, ditetapkan sesuai yang harus dipatuhi. Nah, bagi mereka yang melanggar harus diberikan sanksi. Kalau tidak berubah harus dikeluarkan,” katanya.
Kemudian kepada pihak guru harus saling mengingatkan kepada remaja khususnya terhadap mereka yang tidak di indekos. “Jadi guru itu jangan hanya mengajarkan mata pelajar saja, tetapi guru itu harus membentuk karakter murid. Seperti mengajarkan bagaimana cara kejujuran, tanggung jawab, dan disiplin,” katanya.
Fauziah berharap, kepada anak-anak remaja supaya menjadi remaja yang andal untuk bersaing di dunia pendidikan. Jauhilah perbuatan yang bisa menghancurkan masa depan yang cerah. “Kalau kita sudah terjerumus ke dalam dunia negatif, hidup tidak akan berisi. Mari menuntut ilmu yang benar, bikin orang tua kita bangga,” ujarnya.

Pilih tempat

Jangan salah persepsi dengan rumah indekos. Banyak pemilik rumah yang menyewakan kamar-kamarnya secara baik dan benar, bertata susila serta membina penghuninya. Tentu beda dengan penginapan atau rumah indekos yang disewakan jam-jaman itu.
“Kita di sini insya Allah tidak akan pernah menjadikan indekos untuk tempat mesum. Karena perbuatan itu haram dan sangat memalukan. Jadi jangan samakan indekos tidak bebas dengan indekos bebas yang sering kena razia oleh aparat,” tutur Hajjah Salmah, pemilik indekos di Jalan Sepakat Blok C, kepada Equator, Sabtu (25/2).
Salmah punya aturan disiplin. Anak indekos dibatasi menerima tamu dan pukul 22.00 pagar sudah ditutup. Mereka boleh menerima tamu hanya di ruang tamu. Sedangkan bagi keluarga anak indekos yang mau menginap itu wajib lapor dulu sama pemilik indekos.
“Kalau mereka tidak mau mengikuti aturan kita, dikeluarkan saja. Karena peraturan harus ditaati, kalau tidak mereka akan berani tidur berduaan dalam kamar,” katanya.
Salmah mengingatkan, rumah indekos harus ada satpam supaya penghuni tidak bebas keluar-masuk membawa orang luar, juga untuk keamanan sendiri. “Saya yakin, kalau rumah indekos itu ketat terapkan peraturan tidak ada yang berani berbuat mesum,” ujarnya.
Apalagi bagi mahasiswa, janganlah tinggal di indekos yang bebas, sangat bahaya karena bisa jadi kuliahnya tak beres. “Sementara orang tua di kampung berharap anaknya berhasil. Eh, tau-tau anak menyimpang. Orang tua malu, biaya kuliah sudah banyak dikeluarkan,” ujarnya.
Dia berharap semua tempat indekos harus betul-betul digunakan untuk kepentingan masyarakat yang jauh dari keluarganya. Jangan sampai indekos jadi sarang mesum. “Tolong bagi pemilik indekos jagalah nama baik rumah indekos yang lain. Jangan sampai indekos tidak pernah melakukan itu jadi kena imbas,” katanya.
Hj Salmah setuju razia tempat indekos oleh aparat. Juga setuju didaftar serta pengawasan ketat. Jangan samakan yang benar dan bersih dirazia sama yang mesum. “Jadi pemilik indekos jagalah nama baik indekos-indekos yang lain. Jangan sampai tidak pernah melakukan kena imbas,” harapnya.

Peran serta RT

Anggota Komisi A DPRD Kota Pontianak Sarifah Yuliana mengingatkan juga tidak semua rumah indekos beraroma mesum. Tetapi peraturan harus betul-betul ketat, sehingga tidak mudah anak-anak indekos menyeleweng.
“Terkait dengan perbuatan mesum yang telah terjaring oleh aparat, membuat kita semua merasa prihatin. Terlebih lagi jika pelaku mesum tersebut dari kalangan generasi muda yang memanfaatkan lemahnya aturan di rumah indekos,” ujarnya.
Menurutnya, hal ini sangat memerlukan perhatian serius dan kerja sama yang baik dari semua pihak. Mulai dari orang tua, pemilik indekos, pengurus RT, dan tokoh masyarakat setempat. Supaya bisa mencegah terjadinya perbuatan mesum di indekosan.
“Terutama peran orang tua sangat dominan dalam hal ini. Orang tua harus lebih selektif memilih tempat indekos bagi anaknya, yang kebetulan melanjutkan studi atau bekerja di Pontianak,” katanya.
Sarifah juga menegaskan cukup banyak rumah indekos di Kota Pontianak yang baik dan bagus dengan aturan ketat. Tidak memperbolehkan anak indekos putri menerima tamu laki-laki di kamarnya. “Bagi orang tua juga sekali-kali melakukan kontrol terhadap anaknya yang tinggal di indekos, jangan dilepas begitu saja,” pesannya.
Dia mengimbau para pemilik indekos memantau kegiatan penghuni kostnya. “Pemilik indekos harus membuat aturan yang jelas, terkait waktu berkunjung tamu. Jangan sampai hanya memikirkan uang semata, tetapi tidak peduli dan masa bodoh dengan perbuatan penghuni yang melanggar aturan,” ujarnya.
Sarifah menambahkan, kepada RT tentunya tidak segan-segan menegur dan mengawasi penghuni indekos wanita atau pria yang menerima atau membawa tamu lawan jenisnya ke tempat indekosnya sampai jauh malam. Apalagi tidur di indekos tersebut tanpa melapor kepada RT.
“Harus ada peran serta masyarakat setempat, supaya tidak segan-segan menegur para penghuni indekos yang berbuat kurang pantas di lingkungannya. Saya sangat mendukung upaya Sat Pol PP yang di-backup polisi melakukan razia rumah indekos,” ungkapnya. (hak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar