Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Senin, 28 Januari 2013

Nana Terdiam Saksikan Penculik Didor


Nana Terdiam Saksikan Penculik Didor
warta kota/nur ichsan
Korban penculikan Siti Nurjanah didampingi kedua orangtuanya Nazar Sungkar dan Muzdalifah, hadir pada acara Rilis Kapolda Metro Jaya, Irjen Putut Bayuseno, Tentang Pengungkapan Kasus Penculikan Siti Nurjanah alias Nana, anak pasangan artis Nazar Sungkar dengan Muzdalifah di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (26/1).
Drama Sembilan Hari Penculikan Putri Artis (1)
JAKARTA--DOR, dor, dor! Begitu suara tiga letusan senjata api di ujung pagi buta di Jl S Parman, Narogong, Cileungsi, Jawa Barat, Sabtu (26/1).
Jarum jam ketika itu menunjukkan sekitar pukul 03.15 WIB. Seorang pria dengan tangan terborgol langsung tersungkur oleh timah panas petugas Kepolisian, setelah berusaha kabur.
Sekitar 10 meter dari lokasi penembakan, seorang gadis kecil, Siti Nurjannah atau Nana, hanya termangu menyaksikan peristiwa itu. Pagi itu, putri tiri pasangan selebriti Nassar 'KDI' dan Musdalifah melihat Fadlun Heryanto (29) yang menculiknya, tak berkutik.
"Saya lihat Nana hanya duduk di warung sendirian. Karena petugas Kepolisian mengurusi penculik. Dia jatuh tersungkur," tutur Sapna Mulyaningsih (37), warga setempat yang terkejut setelah mendengar tiga kali suara tembakan.
Sapna yang sedang tertidur lelap, langsung terjaga. Ia sangsi suara keras yang kerap didengarnya bukan seperti buah kecapi, yang jatuh menimpa atap seng rumah tetangganya. Kali ini suara yang pecah malam itu lebih keras.
Rumah Sapna berjarak sekitar 15 meter, pascaletusan tembakan. Ia sempat tiarap bersama dua anaknya. Dengan memberanikan diri, ia melongok dari jendela kamarnya dan baru yakin suara itu terdengar dari pucuk senapan personil Resmob Polda Metro Jaya.
Sapna dan dua anaknya kemudian memberanikan diri keluar rumah. Tetangga sebelahnya Juwandy Wowo dan istrinya Mimi Fitria ikut keluar rumah, dan menanyakan ada apa gerangan kepada seorang yang memegang senjata. Mereka sadar, peristiwa itu bagian proses penangkapan.
"Waktu itu masih gelap. Kita belum tahu yang ditembak Pak Dafa (panggilan Fadlun). Lalu petugas menjambak rambut Pak Dafa dan dibawa ke masjid. Terus kita ikuti dan diminta menjaga Nana. Dia bilang petugas kekurangan dan minta menjaga Nana," jelas Sapna.
Kalau Fadlun tertangkap, rekannya, Asep (30) bisa meloloskan diri dari sergapan Tim Gabungan Resmob Polda Metro dan Polres Tangerang. Warga RT 01 RW 01, Rawa Hingkit, Cileungsi, Bogor, juga menyaksikan kejar-kejaran polisi dengan tersangka penculikan.
Iskandar (40), warga setempat mengaku melihat aksi penyergapan Fadlun itu. Kebetulan saat itu ia sedang sibuk memasak nasi kuning untuk dijual. Selain itu ia mendengar seseorang membongkar atap rumah tetangganya. Sontak ia keluar rumah kontrakan.
"Sampai di depan pintu saya lihat ada dua orang laki-laki bawa pistol lari-larian, terus saya disuruh masuk sama mereka," ujarnya. Namun demikian, Iskandar masih penasaran, ia terus mengintip dari sela-sela tirai jendelanya. Ia melihat dua petugas yang mengejar kembali ke depan rumahnya, melapor ke seorang petugas bahwa mereka baru saja kehilangan buruan mereka.
"Terus saya keluar lagi, saya beritahu kalau ada seseorang yang lari dengan cara menjebol atap rumah kontrakan," tuturnya.
Polisi pun mengecek laporan Iskandar, mereka kemudian menyusuri sebelah rumahnya dan memanjat tembok sebuah pabrik yang berdiri tegak di belakang rumah iskandar. Dari situ terlihat atap rumah bagian belakang tetangganya yang bernama Asep sudah jebol.
"Akhirnya rumah itu dijebol sama polisi, sudah tak ada apa-apanya lagi," jelasnya. Pagi harinya ia baru mengetahui, bahwa tetangganya yang Asep Suhendar kabur, melarikan diri karena diduga berkomplot dengan tetanganya juga yang bernama Fadlun Heriyanto, dalam penculikan terhadap Nana.
Menurut Arif, anggota keluarga pemilik rumah kontrakan Fadlun, mereka tinggal di sebelah kontrakan Fadlun sejak sepekan terakhir.
"Kami belum begitu kenal dia, kerjaannya apa, tinggalnya di mana, karena dia baru tinggal di sini," jelasnya. Menurut informasi yang diperoleh Tribun, Asep merupakan warga kelurahan Dusun Pisangsambo, kecamatan Tirtajaya, Karawang, Jawa Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar