/JEPRIMA
Konferensi
pers oleh Rikwanto Kabid Humas, Putut Ekobayuseno Kapolda dan kepala
bagian kriminal umum saat penemuan anak nassar yang telah diculik hampir
sepekan di Mainhall, Polda, Jakarta Selatan, Sabtu (26/1/2013).
JAKARTA
- Kepala bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto tak
menampik analisa soal penculik Siti Nurjanah, alias Nana, anak pedangdut
Nassar dan Muzdalifah, yang berencana mengumpulkan uang demi kegiatan
teroris di Indonesia. Namun demikian, analisa itu perlu dibuktikan
secara mendalam oleh penyidik Polda Metro Jaya. "Analisa itu ada,
dalam rangka mencari dana. Selama ini kan biasanya melalui merampok
bank dan toko emas. Ini bisa dikaitkan, tapi perlu pendalaman lebih
lanjut," kata Rikwanto, Senin (28/1/2013) di Mapolda Metro Jaya.
Analisa pengumpulan dana penculikan untuk kegiatan teroris mencuat usai polisi menemukan tata cara membuat bom sederhana dan merampok bank di laptop milik Fadlun Haryanto (29), tersangka penculik Siti Nurjanah, alias Nana, anak pedangdut Nassar dan Muzdalifah.
Tidak hanya itu, penyidik juga menemukan tiga kantong potasium, bahan kimia cair, alumunium foil, dan buku bertemakan jihad di rumah kontrakan Fadlun.
Dugaan itu semakin menguat lantaran Fadlun Cs meminta uang tebusan senilai Rp 4 miliar. Beruntung, dana itu tidak sempat diberikan Nassar dan keluarga kepada penculik.
"Jika memang terbukti untuk fai itu merupakan modus baru," tegas Rikwanto.
Analisa pengumpulan dana penculikan untuk kegiatan teroris mencuat usai polisi menemukan tata cara membuat bom sederhana dan merampok bank di laptop milik Fadlun Haryanto (29), tersangka penculik Siti Nurjanah, alias Nana, anak pedangdut Nassar dan Muzdalifah.
Tidak hanya itu, penyidik juga menemukan tiga kantong potasium, bahan kimia cair, alumunium foil, dan buku bertemakan jihad di rumah kontrakan Fadlun.
Dugaan itu semakin menguat lantaran Fadlun Cs meminta uang tebusan senilai Rp 4 miliar. Beruntung, dana itu tidak sempat diberikan Nassar dan keluarga kepada penculik.
"Jika memang terbukti untuk fai itu merupakan modus baru," tegas Rikwanto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar