Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 03 Mei 2012

CCTV Pantau Aktivitas di Perbatasan

Pontianak – Kalbar merupakan wilayah rawan penyeludupan, terutama kendaraan ilegal karena berbatasan langsung dengan Malaysia. Salah satu upaya meminimalisasi kasus penggelapan kendaraan ilegal, Polda Kalbar menempatkan jajarannya serta memasang CCTV di kawasan perbatasan.
“Saat ini kita sudah pasang enam kamera di Entikong. Fungsinya mengawasi, memantau, dan melakukan registrasi indikasi kendaraan bermotor dan manusia di perbatasan,” ujar Kombes Pol Lotharia Latif, Direktur Lalu Lintas Polda Kalbar, kemarin.
Pemasangan CCTV digunakan sebagai pelengkap keamanan dan dipakai untuk memantau daerah perbatasan. Tujuannya merekam berbagai aktivitas yang terjadi dari jarak jauh. Terutama aktivitas kendaraan yang melintas di daerah tersebut.
“Pemasangan kamera telah dilakukan sekitar sebulan lalu. Di situ ada operator kita yang melakukan pemantauan. Jadi semua kendaraan yang keluar-masuk bisa kita lihat dan cek,” jelas Latif.
Latif tidak menampik adanya kendaraan ilegal masuk melalui jalur perbatasan. Maka peningkatan keamanan menjadi perhatian utama. Sehingga kasus penyeludupan kendaraan tanpa dokumen resmi tidak terjadi di Kalbar. Termasuk menjalin koordinasi dengan instansi terkait di Malaysia, guna mengatasi permasalahan ini bersama.
“Indikasi itu ada. Kita juga sudah beberapa kali melakukan penangkapan dari tahun 2004, sebanyak 51 kendaraan eks Malaysia diamankan,” ungkap Latif.
Penanganan lebih lanjut terhadap kendaraan ilegal yang diamankan mengalami kendala. Namun sudah dikoordinasikan dengan JPJ (Jawatan Perhubungan Jalan) Dinas Perhubungan Malaysia waktu kunjungan ke Kalbar. Pertemuan itu membahas adanya kendaraan ilegal asal Malaysia yang masuk.
“Apakah kendaraan ilegal ini akan dikirim ke mereka atau mereka yang ambil sendiri. Karena itu kan membutuhkan biaya juga. Sedangkan kondisi kendaraan sudah tidak bisa dipergunakan lagi,” kata Latif seraya mengatakan beragam modus digunakan pelaku dalam kasus masuknya kendaraan ilegal. Ada yang digelapkan warga Kalbar dan ada pula dibawa warga Malaysia kemudian dijadikan agunan.
Disinggung mengenai laporan terkait masalah ketertiban pengguna jalan di perbatasan Entikong, Latif menyatakan tidak ada yang signifikan. Sejauh ini pengendara yang melewati pos lintas batas berlangsung tertib. Hanya terkadang pelanggaran terjadi mengenai jangka waktu warga yang melintas perbatasan.
“Ketidaktertiban terjadi, misalkan jangka waktu diperuntukkan 30 hari. Terkadang ada yang over, mereka tiba lebih dari ketentuan waktu tersebut. Maka kita perlu adanya perekam. Sekarang yang harus kita waspadai justru jalan-jalan lain. Di luar PPLB yang belum dilengkapi sarana dan prasarana lintas batas,” papar Latif. (sul)

Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar