Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Jumat, 13 Juli 2012

Wong Cilik Tak Kenal Calon Gubernurnya?

rakyat kecil dan calon gubernur
ZMS
Pontianak – Ingar-bingar pemilukada alias Pilgub Kalbar 2012 mulai dari KPU hingga semua kandidat sudah bersosialisasi ke ujung negeri. Kalangan menengah atas jelas sudah punya sikap dan pilihan. Bagaimana dengan konstituen rakyat kecil, kenalkah mereka dengan calon gubernurnya?
“Saya hanya kenal Pak Burhanuddin. Karena selama ini yang sering dilihat terutama di Sambas adalah Pak Burhan,” ujar Juharna dengan logat Sambas yang kental.
Menurut petani ini, dia malah tak kenal siapa itu Morkes Effendi maupun Golkar. Kalau dipasangkan? “Siape jak boleh beh, Pak. Orang kawin pon bepasang-pasang,” katanya tertawa.
Juharna mengaku, siapa pun yang akan terpilih tidak terlalu berpengaruh kepada masyarakat kecil. Rakyat hanya berharap tolen, paling tidak ada perubahan yang dilakukan. Jadi, tidak hanya memberikan janji saja. Rakyat perlu bukti bukan hanya janji.
“Kami sebagai petani tidak menuntut banyak. Cukup harga beli padi dan gabah ditingkatkan. Diberikan kemudahan untuk mendapatkan pupuk. Harga sembako jangan sampai dinaikkan,” harapnya.
Sepertinya warga perkotaan saja yang tahu siapa yang akan maju di pilgub 2012 sebatas nama-nama mereka. Program-program dan jualan belum disuguhkan lantaran gong kampanye belum dipalu. Bagaimana pilkada bisa sukses jika pemilihnya saja masih belum kenal?
Amiau, pelayan toko emas di Pontianak Mall mengaku belum kenal dengan semua kandidat yang akan bertarung. Tetapi dia mengaku sudah punya pilihan siapa yang akan dipilihnya nanti.
“Tidak tahu siapa yang calon gubernur yang baru. Tetapi kalau gubernur dan wakilnya yang sekarang masih calon, kami masih tetap milih dia,” ungkap Amiau kepada Rakyat Kalbar, Selasa (10/7).
Menurutnya, selama kepemimpinan Cornelis-Christiandy, masyarakat Tionghoa lebih diperhatikan. Tidak lagi seperti dulu yang masih kurang dianggap. Kondisi sekarang juga jauh lebih aman.
Hal senada diungkapkan ibu rumah tangga, Andini, yang hanya mengenal Cornelis dan Christiandy. Karena kedua orang tersebut sering tampil di masyarakat dan di media. “Gubernur dan wakilnya sering saya lihat di koran. Jadi kalau disuruh milih, saya masih milih pasangan yang lama,” ujarnya singkat.
Tidak jauh berbeda dengan Herman, pedagang es tebu yang berjualan di dekat SMK 3 Pontianak. Ia mengatakan tidak kenal dengan kandidat yang mencalonkan diri di Pemilihan Gubernur Kalbar. “Kami belum kenal siapa yang mencalonkan diri. Karena masih belum ada kampanye. Tetapi gubernur yang sekarang sudah bagus,” katanya.
Ke depan dia berharap siapa pun yang terpilih harus lebih baik. Benar-benar memperjuangkan nasib rakyat. “Kami yang mencari nafkah di pinggir jalan jangan digusur. Bila perlu dibantu dan diberikan fasilitas. Kita ini warga negara tetap akan memilih siapa yang mencalonkan diri,” papar Herman yang sudah 15 tahun menggantungkan nasib keluarga dari jualan es tebu.
Alhasil, setakat ini incumbent memang diuntungkan oleh momen dan kesempatan yang lebih panjang untuk dikenal oleh masyarakat segala lapisan. Tak terlepas, rakyat berbagai strata pun mengenal suka atau tak suka dengan incumbent.
Masih cukup waktu bagi para kandidat untuk mengedepankan diri, menjual program, meyakinkan rakyat, apakah mereka lebih baik dari yang pernah ada. Ujiannya, ya 20 September nanti. (kie/dna)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar