Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Jumat, 13 Juli 2012

Wah, Ketemu Intan Landak 117 Karat

Warga Engkadik Mendadak Jadi Miliarder

Intan yang ditemukan kelompok kerja Hasan di lokasi milik Bujang Edi
Istimewa
Intan yang ditemukan kelompok kerja Hasan di lokasi milik Bujang Edi
Ngabang – Diam-diam intan Landak seberat 117,35 karat senilai Rp 15 miliar ditemukan para pekerja tambang di Desa Engkadik Pade, Kecamatan Air Besar Kabupaten Landak.
“Sudah hampir setahun kami dan teman-temannya bekerja di lokasi Engkerinyoh, Desa Engkadik Pade. Tapi baru ini dapat intan sebesar ini,” ungkap Hasan, kepala kerja tambang intan rakyat itu kepada Rakyat Kalbar, akhir pekan lalu.
Ternyata temuan intan Landak yang termasuk salah satu intan terindah di dunia itu dirahasiakan cukup rapi. “Temuannya Maret lalu, tapi baru sekarang diomongkan,” kata warga yang kini menjadi miliarder itu.
Hasan mengungkapkan, permata terkeras di dunia itu dibeli oleh seorang pedagang intan ternama di Kota Ngabang, Bujang Edi, dengan harga Rp 15 miliar. Dari harga itu, pemilik tanah di lokasi tambang mendapat bagian 15 persen.
“Intan besar itu didapat oleh rekan kami bernama Sahrul. Saat intan itu di genggaman Sahrul, dia merasakan tidak bisa berkata apa-apa seolah menjadi bisu. Hanya matanya yang bergerak-gerak seperti orang dibungkam sihir,” tutur Hasan seperti merasakan semangat luar biasa.
Intan Landak diakui pemilik de Beers, perusahaan tambang terkemuka di Afrika Selatan dan pengasahan di Belanda sebagai intan terkeras di dunia. Keindahan pun serta warnanya menjadi incaran kolektor internasional. Bahkan pakar intan dari de Beers sendiri sudah meninjau sejumlah lokasi penambangan di Kabupaten Landak.
Tidak heran nasib orang dan rezeki hanya Tuhan yang menentukan sehingga intan ratusan karat itu ditemukan. “Bagi masyarakat dari kalangan biasa mencari dengan cara tradisional, secara kelompok menggali tanah dan mendulang di sungai. Bagi yang bermodal, kerjanya menggunakan mesin,” ungkap Hasan.
Akan halnya pemilik tanah, Haji Ren, berharap intan yang ditemukan itu bisa mengangkat derajat ekonomi keluarganya dari keterpurukan menjadi lebih mapan. Dari yang belum mempunyai rumah dapat membangun atau membeli rumah yang layak huni.
Haji Ren mengaku dapat bagian Rp 2 milyar. Uang itu sudah dibelikan rumah di Ngabang. Sebagian untuk keperluan rumah tangga dan keperluan anak-anak sekolah dan dibelikan mesin mobil untuk penerangan listrik di kampungnya.
“Sudah puluhan tahun bekerja menggali intan, belum pernah mendapat bagian sebanyak ini. Bahkan ada yang belum pernah mendapatkan bagian Rp 3 jutaan,” kata Haji Ren.
Terpisah, Kepala Dinas Pertambangan Sumber Daya Mineral dan Energi (ESDM) Kabupaten Landak Andi Ali mengatakan pihaknya belum melihat secara langsung intan tersebut.
“Belum pernah melihat intan seperti yang diceritakan orang itu. Hanya mendengarkan dari mulut ke mulut, bahwa ada warga yang dapat intan. Kita belum melihat langsung,” tuntasnya. (tar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar