EKONOMI
JAKARTA -
Gubernur Kalimantan Selatan, Ruddy Arifin mewakili empat GUbernur se
Kalimantan mengakui keputusan pemerintah melalui Kementrian ESDM
memenuhi permintaan masyarakat Kalimantan agar kuota BBM subsidi untuk
Kalimantan ditambah patut disyukuri.
Karenanya Dia menghimbau agar masyarakat Kalimantan baik yang berada di
Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur maupun Kalimantan
Tengah, agar menjaga agar situasi tetap kondusif.
"Apa yang telah dihasilkan sudah disampaikan bapak Menteri ESDM, bahwa
akan ada penambahan BBM subsidi maunpun nonsubsidi bagi Kalimantan, ini
patut disyukuri," kata Ruddy Arifin, Rabu (30/5).
Dia menyebutkan persoalan yang selama ini dihadapi oleh masyarakat
Kalimantan sudah dibicarakan secara terbuka dan dari hati kehati bersama
Menteri ESDM, Pertamina, BP Migas hingga Iswana Migas.
Apa yang diputuskan dalam pertemuan tersebut menurutnya sudah menjadi
komitmen bersama dan komitmen itu bisa dilaksanakan sebaik-baiknya.
Sehingga pertummbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat bisa diwujudkan.
Terkait pemblokiran batu bara yang dilakukan masyarakat di Kalsel selama
satu hari, pada Sabtu (26/5) lalu, diakui Ruddy pihaknya telah menemui
masyarakat dan mengajak untuk bersama-sama berjuang menambah kuota BBM
subsidi.
"Alhamdulillah mereka bisa menghentikan blokade dan kita berkomunikasi
dengan pak Menteri ESDM. Hasilnya hari ini ketemu semua, komitmen sudah
ada tentang penambahan BBM subsidi dan non subsidi untuk Kalimantan,"
jelasnya.
Dia berharap kedepan tidak ada lagi akse blokade terhadap angkutan batu
bara di Kalimantan. Sebagai tindak keputusan ini, pemerintah daerah juga
akan mensosialisasikannya.
Ditanya berapa total penambahan kuota BBM subsidi untuk Kalimantan yang
disepakati Pemerintah, Ruddy mengatakan angkanya ada pada BPH Migas.
"Sudah ada angka tentatif, tapi itu kan dibagi untuk empat provinsi di
Kalimantan, persentasenya lebih 5 persen dari sisa kuota nasional 2,5
juta KL," kata Ruddy.
Dia juga menambahkan, berdasarkan perkiraan dengan estimasi, tambahan
tersebut mencukupi sampai adanya pembahasan lebih lanjut soal penambahan
kuota BBM Nasional di DPR RI.
Khusus untuk Pemprov Kalselm untuk antisipasi terjadinya penyelundupan
BBM pasca ada ketidakcocokan antara data pasokan BBM dari Pemda Kalsel
dengan data yang disalurkan oleh Pertamina, kedepan Pemda Kalsel akan
membentuk tim bersama dengan Pertamina, guna melakukan pengawasan dan
penghitungan pasokan BBM di 74 SPBU se Kalimantan Selatan.
"Tim ini akan mencatat berapa BBM yang keluar dari Depot Pertamina di
Kalsel untuk 74 SPBU, dan nantinya akna dicocokkan dengan data dari
Pertamina sendiri. Karena selama ini banyak ketidak cocokkan," tambah
Ruddy Arifin.(fat/jpnn)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar