Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Senin, 24 September 2012

Wah, 251 Kasus Prostitusi Anak

Pontianak – Selama 2011 dan 2012, Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN) Kalbar menangani 251 kasus prostitusi anak bawah umur, kebanyakan masih duduk di bangku sekolah.
“Terakhir anak baru gede (ABG) berinisial Yn, 15, dan Fn, 15, yang diamankan di Polsek Kota. Kedua ABG tersebut merupakan jaringan anak yang dilacurkan oleh rekan sekolahnya sendiri dan mempunyai komunikasi tersendiri,” ungkap Direktur YNDN Kalbar Devi Tiomana, Jumat (21/9).
Devi mengatakan kedua anak yang dilacurkan kini masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Salah seorang pelaku, Fn, mengaku dijual oleh Yn, temannya sendiri yang juga masih sekolah. Yn juga diketahui terbiasa menjual dirinya kepada laki-laki hidung belang, terutama Bm yang ditangkap di Polsek Kota.
“Namun mereka mempunyai jaringan tersendiri, sehingga tidak mudah untuk mencari dalang yang sebenarnya. Selain itu, pergaulan juga menyebabkan kedua anak itu melacurkan dirinya dengan orang lain. Karena hidup untuk bersaing dan juga kebutuhan sehari-hari,” kata Devi.
Devi mengungkapkan, berdasarkan keterangan yang didapat dari kedua siswi itu, mereka menjajakan dirinya dengan tarif Rp 400 ribu sekali kencan (short time). Namun sebelumnya, korban diberi imbalan hand phone jenis BlackBerry dan uang sebesar Rp 800 ribu oleh Bm (pria yang mengencaninya).
“Barang buktinya sudah ada, tinggal proses hukum dari pihak kepolisian saja,” paparnya.
Menurut Devi, Fn dan Yn sendiri sudah melakukan perbuatan jual diri semenjak duduk di bangku kelas 2 SMP, sehingga akhirnya mereka kenal dengan Bm.
“Informasinya mereka sudah lama menjajakan dirinya. Bahkan menurut pengakuan Fn, dia sudah tidak ingat lagi berapa kali melakukan itu,” katanya.
Setelah menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian, Yn dan Fn akan dititipkan ke shelter Dinas Sosial Kota Pontianak untuk proses lebih lanjut.
“Kami harap pemerintah tidak diam dan serius melihat kasus semacam ini. Padahal kami pernah membawa kasus ini ke DPRD dan menghadirkan SKPD Kota Pontianak, tetapi saat ini masih tidak ada tanggapan sama sekali dengan kasus ini. Atas kasus ini kami menyerahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian untuk mengungkap jaringannya,” tegas Devi.
Kebanyakan anak bawah umur dan masih berpendidikan. Bahkan ada juga korban atas kemauan orang tuanya untuk melacurkan diri. Itu data yang masuk ke YNDN Kalbar. Alasannya kebanyakan faktor ekonomi, pergaulan, dan orang tua yang kurang melakukan pengawasan terhadap anaknya.
“Kami minta dengan aparat agar cepat ditindak dan dibongkar hingga ke akar-akarnya,” harap Devi. (sul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar