Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 12 Januari 2012

Cabul-KDRT Meningkat

Pontianak. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kasus cabul wanita di bawah umur dalam dua bulan terakhir ini meningkat. Polresta Pontianak menangani sebanyak 24 kasus.
“Dari 24 kasus ini kebanyakan disebabkan kurangnya kedewasaan untuk kontrol dari aspek ekonomi maupun psikologis. Ini dampak pergaulan dan kurangnya pengawasan keluarga dan lingkungan,” ujar Kompol Puji Prayitno, Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Sabtu (5/3).
Kasus KDRT, kebanyakan karena ulah suami yang mencari sensasi di luar rumah sehingga terjadi perselingkuhan. “Bahkan ada juga yang cemburu kepada istri yang sedang mengobrol dengan orang lain. “Baru-baru ini sudah ada laporan KDRT yang memukul istrinya karena suami kepergok selingkuh,” ungkap Puji.
Menurut dia, hal semacam ini seharusnya tidak dibawa kepada pihak kepolisian karena bisa diselesaikan secara kekeluargaan untuk mencari jalan keluar.
“Ketika ada masalah dalam keluarga, kebanyakan lapor polisi dan minta cerai. Namun setelah sampai di kantor, mereka berubah untuk rujuk kembali dan mencabut laporan untuk diselesaikan secara kekeluargaan,” tambah Puji.
Sementara kasus cabul yang masuk kepada kepolisian kebanyakan pelaku masih memiliki hubungan keluarga, namun terkadang pihak keluarga korban tidak mau mencabut laporan dan terus diproses sesuai hukum. Bahkan ada juga orang tua kandung mencabuli anaknya, sehingga keluarga merasa serbasalah untuk melaporkan ke polisi.
“Dalam dua bulan terakhir ini, sudah belasan kasus cabul yang masuk ke Polresta Pontianak. Ada orang tua yang mencabuli anaknya hingga hamil, ada juga majikan yang mencabuli pembantunya, bahkan ada juga tetangganya. Mereka kebanyakan melakukannya karena kurang kontrol sehingga melakukan pencabulan anak di bawah umur,” kata Puji.
Hal semacam itu dipicu juga oleh faktor ekonomi, pendidikan, pergaulan dan lingkungan. “Kasus seperti itu sangat rentan dan ancaman hukumannya tujuh tahun penjara hingga 15 tahun,” tambah Puji.
Ia juga mengimbau agar masing-masing menjaga keluarganya supaya hubungan tetap harmonis agar menjadi contoh untuk orang lain. “Kasih sayang dalam keluarga sangat penting karena hal itu merupakan bagian agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Jika ada kesalahpahaman dalam keluarga, jangan main hakim sendiri agar tidak terjadi KDRT,” imbaunya. (sul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar