Denny
Indrayana, Ketua Tim Pencari Fakta kasus kekerasan di Mesuji, melakukan
konferensi pers di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Senin (2/1/2012).
Dalam konfererensi pers tersebut, Denny membeberkan temuan TPF Mesuji
dalam kasus kekerasan tersebut.
Berita Terkait: Sidak Denny Indrayana
- Ruhut Sitompul: Denny Indrayana Perlu Diproses Hukum
- Puluhan Ribu Pegawai Ditjen Pas Berencana Polisikan…
- Kronologis Wamenkumham dan BNN Masuk ke LP Pekanbaru
- Besok Menteri Amir Tentukan Nasib Denny Indrayana
- Ketua Komisi II DPR Minta Presiden SBY Copot Denny…
- Tampar Petugas Lapas, SBY Harus Beri Sanksi Denny…
JAKARTA - Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham), Denny Indrayana, membantah telah berlaku kasar kepada petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pekanbaru, Riau saat melakukan sidak, Senin (2/4/2012) dini hari.
"Tidak benar berita yang mengatakan saya memukuli dan menampar petugas. Masa tampang saya tampang menampar," kata Denny di kantor Kemenkumham, Jakarta, Selasa, (3/4/2012).
Insiden dugaan pemukulan oleh Denny terjadi saat Kemenkumham bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) mendapat informasi adanya transaksi narkotika di Lapas tersebut pada Minggu malam kemarin. Lantas, Denny berinisiatif menggerebek Lapas tersebut bersama BNN.
Menurut Denny, penggerebekan dilakukan pada pukul 02.00 WIB Senin dini hari hingga pukul 06.30 WIB.
"Proses berjalan lebih 3 sampai 4 jam. Ada tiga orang diambil. Satu bandar dan dua warga binaan," terang Denny.
Awalnya, Denny mengaku sudah mengetuk pintu gerbang lapas untuk meminta masuk ke dalam. Namun, sambungnya, Piintu dibuka sebentar, tapi ditutup lagi oleh petugas Lapas.
"Ada proses cukup lama, lebih dari 5 menit tidak dibukakan," kata Denny.
Saat itu, Denny protes terhadap sikap petugas lantaran beralasan sejak mengadakan penggerebekan di Lapas Medan, Cipinang, hingga Lapas Tangerang, baru kali ini merasa dipersulit oleh petugas sipir.
"Begitu dibuka, kemudian, saya tegur kenapa lama sekali. Kan tahu saya datang? Sipir bilang, iya pak, saya takut," kata Denny sambil mengutip perkataan pernyataan petugas tersebut.
Lebih lanjut, serasa menjelasakan alasan, kata Denny, petugas tersebut seraya menunjuk petugas BNN bercadar lengkap dengan senjata. Nah, insiden dugaan kekerasan terjadi di situasi ini. "Di situ ada petugas marah, lalu mukul. Saya justru menahan supaya tidak dipukul. Saya bilang berhenti, jangan dilanjutkan," terang Denny. Sayangnya, Denny tidak jelas mengatakan nama pemukul petugas Lapas tersebut.
Setelah insiden pemukulan tersebut, Denny berusaha membesarkan hati sipir penjara. Pun ia mengaku telah meminta maaf.
"Saya membesarkan hati petugas. Saya minta maaf ada yang mukul. Tapi, saya bilang lain kali kalau ada begini langsung dibuka. Betul,saya minta maaf karena ada yang memukul," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar