Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Senin, 02 Juli 2012

Wujudkan Sekolah RSBI SMK

Singkawang - Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Singkawang, hendaknya juga diwujudkan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
“Selama ini yang ada baru untuk jenjang SD, SMP, dan SMA, sementara SMK belum ada,” ungkap H Zainal Abidin HZ, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Singkawang ditemui di ruang kerjanya, Rabu (4/5).
Dengan adanya sekolah RSBI SMK tersebut, kata Zainal, diharapkan Kota Singkawang ke depan di samping sebagai kota jasa dan pariwisata, bidang pendidikannya juga semakin menonjol. “Kita mengharapkan Pemkot Singkawang mewujudkan sekolah berskala internasional,” pintanya.
Tetapi, untuk mewujudkan hal tersebut tentunya tidak gampang. Sehingga Zainal juga mengharapkan partisipasi masyarakat, pelaku usaha, dan lainnya. “Jangan berasumsi kalau pendidikan gratis itu maka semuanya gratis,” ingatnya.
Bagaimana juga, tambah dia, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Singkawang harus ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai dan tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. “Tanpa adanya tunjangan dana untuk pembangunan sarana prasarana dari masyarakat, tentunya akan sulit meningkatkan kualitas pendidikan, karena tidak bisa semata mengharapkan pemerintah yang mempunyai alokasi dana terbatas untuk menjalankan berbagai sektor pembangunan yang juga menjadi prioritas di Kota Singkawang,” papar Zainal.
Sebelumnya, beberapa RSBI di Kota Singkawang sudah memenuhi Internasional Standar Organization (ISO) seperti SD Negeri 1 Singkawang Tengah, SMP Negeri 3 di Jalan Nusantara, dan SMA Negeri 1 Singkawang Tengah.
Bahkan, untuk SMA Negeri 1 sudah meraih ISO Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008). Sekolah ini bekerja sama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN). Predikat ISO-nya diperoleh 2008 dan diterima tahun berikutnya. Tetapi, untuk RSBI SMK masih belum ada di Singkawang. Sehingga Zainal mengharapkan Pemkot Singkawang mewujudkannya. “Mudah-mudahan dapat segera diwujudkan,” harapnya.
Sementara itu, kendati SMK belum mempunyai RSBI apalagi SBI, bukan berarti tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemkot Singkawang. Karena SMK merupakan salah satu model pendidikan yang sangat cocok diterapkan di Kota Pariwisata ini.
Walikota Singkawang, Dr Hasan Karman, mengatakan, dengan bekal keterampilan yang diperoleh dari SMK, lulusannya dapat diserap dunia usaha. “SMK memang digariskan kalau lulusannya itu bisa bekerja, karena mereka menguasai keterampilan di kejuruannya, ini sangat sesuai dengan Indonesia,” ujarnya.
Melihat sangat cocoknya SMK untuk jenis pendidikan di Indonesia, khususnya Kota Singkawang, Hasan menyampaikan bahwa Kota Pariwisata ini membutuhkan kejuruan di bidang jasa, pariwisata, industri, dalam hal tertentu, misalnya mebel, suvenir, dan pertanian. “Karena setelah kunjungan saya ke Taiwan, saya melihat Taiwan itu negara yang industrinya tidak berskala besar, kecil-kecil tetapi banyak dan tenaga kerjanya lulusan kejuruan,” ujar Hasan.
Dari pantauan di negeri orang tersebut, menurut Hasan, dengan karakter Kota Singkawang, patut dikembangkan kejuruan atau keterampilan mengenai industri kerajinan produk kebutuhan pangan dan pariwisata, akomodasi perhotelan, tata boga, dan lainnya. (dik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar