Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 09 Februari 2012

Pacar Tersangka Perkosaan: Takut, Pasrah atau Menikmati?


Pacar Tersangka Perkosaan: Takut, Pasrah atau Menikmati?
ilustrasi
JAKARTA - Perilaku AI (18) yang dikabarkan menyaksikan semua yang terjadi dalam angkot, membuat orang jadi bertanya-tanya. Dalam pandangan Reynitta Poerwito, M.Psi, tak sedikit terjadi seseorang menjadi saksi tindakan kriminal kemungkinan besar akan bersikap diam (freeze).
“Itu bisa disebabkan banyak faktor. Antara lain, perasaan takut yang sangat besar atas situasi yang dianggap mengancam jiwanya atau dia menanti orang lain bertindak, mencari pertolongan, atau malah menolong korban,” papar psikolog yang kerap disapa Irene.
Pada kasus yang menimpa RS, perlu ditelusuri kembali apakah AI benar-benar diam saja, bersikap seolah-olah tak terjadi apa-apa, atau benar sedang di bawah pengaruh obat-obatan tertentu atau alkohol.
“Nah, itu akan menentukan sikap dan perilakunya. Kalau memang mendukung si pelaku, kemungkinan besar dia menikmati situasi tersebut.”
Namun, lanjut Irene, “Jika dia benar-benar diam saja dan memalingkan wajahnya seolah menghindar agar tak melihat kejadian apa pun, kemungkinan besar dia merasa takut dan tak bisa berbuat apa-apa. Dia meyakini, apa pun yang akan dilakukannya tak akan bisa menghentikan si pelaku dari tindakan kejahatan.”
Selanjutnya, kata Irene, terbiasa atau tidaknya AI melihat perilaku keji sang pacar, tergantung dari hubungan mereka. “Kan, katanya baru berpacaran selama dua bulan. Tapi, itu bukan alasan tepat untuk diam saja ketika mengetahui pacarnya memperkosa. Kemungkinan paling besar, perasaan takut karena pelaku bawa senjata tajam. Bisa juga pasrah karena tak bisa memperbaiki keadaan.”
Ia juga menilai, ada beberapa alasan mengapa AI mau ikut tersangka pelaku melarikan diri ke Bandung. “Pertama, dia merasa harus mendampingi pacarnya untuk membuktikan dia pacar yang setia dan bisa diandalkan.” Kedua, lanjutnya, AI merasa dilema atau takut dengan posisinya yang telah menjadi saksi kejahatan.
“Daripada menghadapi perasaan kalut sendirian dan terlalu takut melaporkan kejadian, dia ikuti pacarnya kabur.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar