Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 09 Februari 2012

Pengakuan Pacar Tersangka: Aku Kapok Bergaul Sembarangan (4)


Pengakuan Pacar Tersangka: Aku Kapok Bergaul Sembarangan (4)
Tabloid Nova
AI mengaku menyesal ikut terseret kejahatan yang dilakukan kekasihnya. (Foto: Ahmad Fadilah)
JAKARTA - AI (18) seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta ikut terjerat kasus perkosaan yang dilakukan kekasihnya.
Sempat ditahan bersama kekasihnya, AI akhirnya dibebaskan Kamis (29/12/2011) namun dikenai wajib lapor. Saat kejadian, RS (40), korban perkosaan dibuang pelaku di kawasan, Cikeas, Jawa Barat, Rabu (14/12/2011). Berikut penuturan AI dalam wawancara dengan Tabloid Nova;
Tak kusangka, perbuatan mereka berbuntut panjang. Kami pun dilaporkan ke polisi oleh RS. Karena diburu, aku ikut bersembunyi bersama YBR dan satu temannya. Kami ke Bandung, menginap di rumah kakak DR. YBR juga mengancam, “Kalau satu tertangkap, semuanya harus masuk (penjara)!”
Tapi sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Setelah 10 hari dan kehabisan uang, persembunyian kami di Kampung Bojongbungur, Padalarang Barat diketahui polisi. Sabtu, (24/12/2011) sore kami pun digiring ke Polres Depok. YBR dan DR ditahan di dalam sel, sedangkan SDM melarikan diri. Ia juga membawa semua uang hasil rampokan. Belakangan aku tahu ia akhirnya tertangkap di Medan.
Aku sebagai perempuan satu-satunya, jelas merasa terjebak. Bingung harus bagaimana. Yang lebih membuatku takut, aku merasa nyawaku kini terancam. Terlebih pemberitaan di banyak media begitu ramai membongkar kasus ini. Aku juga dihujat dan dianggap bukan perempuan baik-baik. Jujur aku sangat kecewa. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, malah dengan mudah menyudutkanku.
Pihak kepolisian akhirnya menghubungi orangtuaku. Bapak sudah datang menjenguk dua kali. Meski beliau tak berkata apa-apa, tapi dari raut wajahnya aku tahu beliau sangat kecewa. Tak kuasa aku melihat langsung wajahnya. Bapak hanya berpesan agar aku sabar menghadapi cobaan ini dan banyak berdoa.
Ya, aku kapok dan merasa malu! Aku tak mau lagi sembarangan bergaul dan berkenalan dengan lelaki. Apalagi berpacaran dengan orang yang tak jelas asal-usulnya. Jangan sampai aku salah memilih lagi. Ternyata tak hanya sekali itu YBR melakukan aksi kriminal. Benar kata Bapak. Seharusnya sejak awal aku turuti saran dan ketidaksukaannya saat YBR kuajak ke rumah.
Yang bisa kulakukan sekarang adalah bersikap kooperatif dengan kepolisian, sambil terus menguatkan diri dan hati agar sanggup menjalani ini semua. Harapku hanya satu, aku ingin semua proses ini segera usai agar bisa kembali ke tengah keluarga. (habis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar