Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 04 Oktober 2012

Christiandy: Bukan Pesta tapi Syukuran

Pontianak – Kendatipun proses Pilgub Kalbar masih harus memasuki uji materi karena terjadi dugaan sejumlah pelanggaran di Mahkamah Konstitusi (MK), Christiandy Sanjaya membantah ada pesta kemenangan.
“Secara umum proses Pilkada Kalbar berjalan aman tertib dan lancar. Hal ini tentu patut kita syukuri. Karena itu setelah kita ditetapkan kemarin, kita hanya mengadakan syukuran secara rohani seperti misa. Jadi tidak ada pesta euforia,” ungkap Christiandy kepada wartawan, Senin (1/10).
Sejumlah tokoh terutama pendukung, timses, dan sejawat politisi di koalisi pemenangan CC, menghadiri acara kebaktian dan tentu saja diiringi lagu-lagu rohani, di kediaman resmi Christiandy.
Menurutnya yang perlu disyukuri adalah proses pilkada berjalan aman, tidak ada fasilitas negara yang rusak, anarkis tidak terjadi, maka patut disyukuri. Sampai semua ketertiban, keamanan termasuk keberhasilan penyelenggara pilkada.
“Urusan rakyat memilih siapa melalui lembaga KPU. Termasuk ada kandidat yang menempuh jalur hukum itu kita apresiasi bahwa mereka bisa melalui jalur institusional,” ujarnya.
Jadi, lanjut Christiandy, tidak ada pesta euforia. Bahkan setelah pelantikan juga hanya acara resmi di pendopo. Mengundang semua unsur masyarakat di Kalbar.
Christiandy yang kembali terpilih sebagai wakil gubernur lima tahun mendatang mengatakan, yang akan menjadi kajian adalah sistem pendataan bagi pemilih.
“Ke depan, pendataan kami harap harus lebih baik lagi. Mengingat banyak masyarakat yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena tidak didata. Sehingga hal ini terus untuk selalu dipupuk,” katanya.
Selain kualitas dari pilkada juga data ini diperbaiki. Rendahnya partisipasi pemilih jangan serta-merta diartikan golput. Bisa saja pada hari pencoblosan yang bersangkutan tidak ada di tempat.
Terkait Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober ini, wagub menyatakan sebagai dasar negara telah terbukti mampu menyatukan bangsa Indonesia yang sangat luas dan terdiri dari beragam suku bangsa.
“Kenapa disebut sebagai peringatan Pancasila sakti, karena mampu menjadi perekat anak bangsa dari Sabang hingga Papua. Siapa sangka Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu suku bangsa dan pulau bisa disatukan oleh Pancasila. NKRI masih terjaga dengan baik, meski ada kelompok-kelompok ekstrem dengan ideologi kiri,” ujar Christiandy Sanjaya.

Makin dewasa

Sementara itu, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kalbar mengapresiasi seluruh masyarakat baik peserta pemilukada maupun yang tidak memilih, telah berpartisipasi dengan rasa aman.
“Alhamdulillah, selama proses Pilgub Kalbar 2012 tidak ada gangguan kamtibmas, aman-aman saja tidak ada masalah berarti. Ini menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi kita di Kalbar sudah semakin bagus,” ujar Sumadi PS, Sekretaris Umum DPC GMNI kepada wartawan Senin (1/9).
Dia mengatakan, KPU telah menetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar adalah pasangan Drs Cornelis dan Drs Christiandy Sanjaya SE MM. “Kemenangan ini bukan menjadi milik golongan serta kelompok politik, suku, dan agama tertentu tapi ini kemenangan masyarakat Kalimantan Barat,” ujarnya.
Ia berharap kebijakan pro pada rakyat yang punya gagasan serta kreativitas untuk menyelesaikan permasalahan daerah. Kebijakan dan program gubernur terpilih haruslah dapat dirasakan hingga di akar rumput.
“Bukan hanya dirasakan oleh kelompok elite tertentu, pengusaha tertentu serta tidak ada lagi pengotak-ngotakan masyarakat melalui polarisasi fanatisme dukung-mendukung dalam kampanye lalu,” katanya.
Selain itu, dikatakannya, mendukung gubernur terpilih 2012 dan akan terus mengawal kebijakan serta program-program yang disampaikan dalam penyampaian visi dan misi maupun selama dalam masa kampanye.
“Dengan mengerahkan seluruh kader dan pengurus yang tersebar di 14 kabupaten, jika ditemukan penyimpangan aturan dan undang-undang GMNI akan tetap mengkritik gubernur,” ujarnya.
Ia menambahkan, banyak PR yang harus diselesaikan oleh gubernur seperti meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang masih rendah di bawah rata-rata nasional.
“Dalam hal ini pemerintah harus mengawasi harga karet dan kelapa sawit, yang selama ini petani karet terus kebingungan karena harga berpatokan dengan harga pasar,” jelasnya.
Sedangkan masalah laten lainnya adalah problem air bersih yang menjadi beban tiap tahun di seluruh daerah. “Air bersih menjadi harus prioritas, gubernur harus tegas dan fokus terhadap penyediaan air bersih,” pungkasnya. (kie/hak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar