Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 26 Januari 2012

Bukan Salah Rok Mini

Jakarta – Heboh berita pemerkosaan perempuan di dalam angkot di Jakarta telah membuat keprihatinan banyak pihak. Bahkan ada yang mengecam melalui aksi demo yang mengatakan, kesalahan bukan pada penggunaan rok mini tetapi pada pikiran dan otak jorok pemerkosa. Baru-baru ini giliran mahasiswi Institut Musik Indonesia (IMI), Novinda Parantika alias Putri,18, yang ketakutan sopir angkot yang dia naiki melakukan kejahatan.
Putri nekat melompat dari kendaraan yang sedang berkecepatan tinggi tersebut. Dia mengalami luka dan polisi memburu pengemudi angkot yang misterius tersebut.
Mahasiswi jurusan vokal itu mengalami luka serius di bagian kepala kanan. Seorang petugas busway, Wahyu, dan beberapa pejalan kaki bergegas menolong korban.
Dengan mencegat sebuah mobil yang melintas, Wahyu melarikan korban ke Rumah Sakit Harapan Jayakarta (RSHJ), Cakung, Jakarta Timur, untuk mendapat pertolongan pertama. Sedangkan angkot M 27 jurusan Kampung Melayu-Pulogadung yang semula ditumpangi korban memilih kabur.
Saat ditemui wartawan di Ruang Cempaka I RSHJ, cewek berwajah manis itu sudah siuman. Hanya saja dia masih lemas karena mengalami gegar otak ringan. Perban di kepala belakangnya menutup luka sepanjang 25 cm dengan 10 jahitan. Korban ditemani ibu kandungnya, Ida Tepo Palupi dan pamannya Erryanto.
Kepada wartawan, Erryanto, 41, mengungkapkan, semula korban dari kosnya di kawasan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, naik angkot hendak berangkat kuliah. Saat itu Putri duduk di bagian belakang. Di dalam angkot, semula ada seorang penumpang perempuan dengan satu anak kecilnya. Saat jalan sekitar 1 km, penumpang perempuan berikut anaknya turun masjid di Jalan Bekasi Timur.
Maka tinggal ada, sopir angkot dan seorang laki-laki yang duduk di samping sopir. Putri curiga karena angkot di perempatan Tu Gas kemudian belok kiri ke Jalan Pemuda arah Rawamangun. Padahal angkot seharusnya jalan lurus ke Terminal Pulogadung.
Di sinilah korban merasa ada gelagat yang tak baik dari sopir angkot. Apalagi korban yang minta turun sembari menyerahkan ongkos, namun sopir justru tancap gas. Maka, Putri yang dibalut rasa khawatir akan menjadi korban pemerkosaan nekat melompat keluar dari angkot.
Meski pingsan dan luka serius, korban cepat ditolong dan dilarikan ke RS yang tak jauh dari lokasi. Sementara angkot tersebut langsung tancap gas.
Dari diagnosis dokter, Putri mengalami indikasi gegar otak ringan karena kepalanya terbentur dengan keras. Setelah dirawat intensif, korban berangsur-angsur sadar dan kesehatannya mengalami kemajuan. Bahkan, korban dibantu petugas RS, mengabari keluarganya di Semarang.
Seketika itu ibu kandung serta paman Putri terbang ke Jakarta. “Sekarang dia sadar dan sudah bisa bicara. Tapi dokter meminta kami menunggu perkembangan. Karena gegar otak ringan, bisa risiko memburuk atau sebaliknya cepat membaik,” kata Erryanto.
Menurut Erryanto, saat kejadian keponakannya itu tidak mengenakan pakaian yang minim apalagi seksi. Putri saat hendak kuliah mengenakan celana jeans, kaus warna abu-abu dan jaket berbahan jeans.
Erryanto mengatakan pihaknya belum sempat melaporkan peristiwa yang menimpa keponakannya ke polisi. “Mungkin nanti kami akan lapor polisi. Tapi saat ini kita fokus ke kondisi anaknya dulu,” tegasnya.
Menurutnya, Putri merupakan anak tunggal pasangan Ida Tepo Palupi dan almarhumah Agus Riyanto, seorang perwira berpangkat kapten penerbang TNI AD. Dikatakan, keponakannya baru tinggal dan berkuliah sekitar dua bulan di Jakarta.
Novinda Parantika, berkuliah di IMI Pulogadung mengambil jurusan vokal. Prestasi Novinda di bidang tarik vokal tidak diragukan. Bisa dibilang prestasinya tingkat dunia di aliran musik jazz. Dia pernah menjuarai Festival Vocal Group Indomaret (FOGI) 2009 asal Semarang.
Dari situ dia terpilih sebagai duta tim Indonesia yang bertanding di festival musik jazz bergengsi, The 6th World Choir Games (WCG) di Shanghai, Tahun 2010. Putri berikut group bandnya berhasil menjuarai festival tingkat dunia itu. Prestasi tersebut tak lepas dari gemblengan artis jazz kawakan, (alm) Elva Sesoria. (dni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar