Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 26 Januari 2012

Gadis Belia Tewas Diperkosa

Mayat Terapung di Kolam Dompeng

Bengkayang, Gadis belia, Lena, 14 sempat menghilang, tiba-tiba ditemukan tewas di kubangan air bekas dompeng di Dusun Merpati Kecamatan Samalantan sekitar pukul 07.00, Jumat (17/4). Kening mayat berlubang, kedua lengan retak dan tanpa celana dalam. Warga enggan mengangkat jasad korban sampai petugas Polsek Samalantan tiba di TKP yang berjarak 300 meter dari rumah korban. Walaupun sudah menjalani visum di Puskesmas terdekat, atas anjuran tokoh masyarakat, mayat Lena kembali divisum di RSUD Abdul Aziz. Terduduk lemah di samping jenazah putrinya, Libertus menceritakan ihwal pembunuhan keji tersebut. Lena berdasarkan kebiasaan menghantar nasi dan ember kepadanya di kebun karet pada pagi hari. Hanya saja, sampai Kamis pukul 11.00, anak keempat dari lima bersaudara itu tak kunjung muncul di kebun. “Saya merasa kelaparan dan bergegas pulang pada siang hari,” bebernya. Libertus yang mengetahui Lena tidak di rumah bergegas mencari. Hasilnya nihil. Dia pun minta bantuan warga untuk mencari Lena. Libertus dan warga menelusuri ke beberapa lokasi hingga dini hari. “Setelah berhenti, pencarian dilanjutkan pagi hari. Lena ditemukan sudah terendam di lubang dompeng,” ujarnya. Aparat kepolisian diminta Libertus segera mengungkap misteri pembunuhan keji tersebut. Rencananya hari ini (Sabtu, red) jenazah Lena dikebumikan di Pemakaman Umum Samalantan. “Saya sama sekali tidak mendapat firasat tentang pembunuhan ini. Saat ini kami masih menunggu keluarga yang belum datang,” serunya. Senada, Kepala Dusun Melati, Akian, 59 yang turut memantau proses visum dan olah TKP mengatakan, mayat Lena ditemukan masih mengenakan pakaian minus celana dalam. Kuat dugaan, korban lebih dahulu diperkosa sebelum dihabisi nyawanya. “Di TKP terdapat jalan yang sering dilintasi para warga yang hendak ke kebun masing-masing. Kami tidak ada mendengar teriakan dan melihat hal mencurigakan,” imbuhnya ditemui di rumah duka. Akian memastikan, dia dan warga Dusun Melati bisa mengenali setiap orang luar yang datang ke dusun. Pembunuhan di sana sudah dua kali terjadi. “Kita berharap warga tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada kepolisian,” paparnya. Sahabat dekat korban, Mina mengatakan, sehari-hari Lena sangat santun dan baik. Terakhir bertemu dengan Lena dua hari sebelum ditemukan tewas. “Dia tidak ada berpesan apapun. Selama ini Lena lebih banyak di rumah,” ujarnya. Sementara itu, satu warga setempat, Paulus mengatakan, di sekitar TPK pada siang hari selalu sepi. Orang melintas menuju kebun biasanya pada pagi hari. “Kolam dompeng ini merupakan milik Libertus. Demikian juga kebun karet Libertus kelihatan dari kolam ini,” akunya. Pasca pembunuhan itu warga mengaku timbul rasa cemas dan takut. Terlebih pelaku masih bebas berkeliaran dan belum diketahui keberadaannya. Sedangkan dari hidung mayat yang terbaring kaku di rumah duka senantiasa mengeluarkan darah kental. (man)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar