Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 26 Januari 2012

Santri 11 Tahun Diperkosa di Tambak Ikan

Santri 11 Tahun Diperkosa di Tambak Ikan
 
Peniraman. Santri Nurul Jihad Desa Peniraman, Bulan, 11 (nama samaran) harus menanggung aib. Ia diperkosa Ab, 20, warga Peniraman di tambak ikan di Desa Purun, Minggu (21/12) sekitar pukul 11.00. Tersangka kini diamankan di Mapolsek Pinyuh.
Penuturan Bulan saat menyampaikan laporannya di Mapolsek Sungai Pinyuh, perkosaan terhadap dirinya terjadi ketika dia hendak pulang ke tempat orang tuanya di kawasan Jeruju Pontianak. Tiba-tiba Bulan dihampiri Ab yang menawarkan jasa mengantarkannya pulang ke Pontianak menggunakan sepeda motor.
Santri yang masih duduk di bangku Madrasah Ibtidayah (MI) awalnya menolak ajakan Ab. Namun, Ab terus melancarkan rayuan mautnya. Akhirnya Bulan yang polos dan lugu itu manut saja untuk mengikuti Ab. Tanpa rasa curiga, Bulan pun berangkat dari Desa Peniraman menuju Kota Pontianak berbocengan dengan Ab.
Saat sampai di Desa Purun, Ab lantas membelokkan laju kendaraannya di sebuah lokasi tambak ikan. Bulan yang tak mengerti maksud Ab hanya diam saja. Sampai di semak-semak, Ab lantas meminta Bulan turun. Semula Ab merayu Bulan agar mau melayani nafsunya. Tentu saja gadis bau kencur itu menolak. Ab yang nafsunya sudah ke ubun-ubun memaksa dengan melakukan tindakan keras.
Tangan Bulan ditarik paksa. Bulan mencoba melawan, tapi tidak berdaya. Dalam ketidakberdayaan itu, Ab melucuti pakaian Bulan satu per satu. Ketika pakaian Bulan sudah terlepas, Ab-pun melampiaskan nafsu bejatnya. Bulan hanya bisa menangis menahan sakit akibat ditindih Ab.
Puas melampiaskan nafsu setannya, Ab lantas meninggalkan Bulan begitu saja seorang diri di semak-semak. Bulan yang kehabisan tenaga, hanya bisa menangis. Seorang warga melintas di tempat sepi itu dan mendengar tangisan di balik semak. Setelah diampiri, ternyata Bulan dengan pakaian lusuh sedang menangis.  Bulan menceritakan kejadian sial yang telah menimpanya.
Mendengar penuturan Bulan, warga itu kemudian mengantarkan korban perkosaan ke Mapolsek Sungai Pinyuh. Mendapat laporan, anggota Mapolsek Sungai Pinyuh lantas langsung bergerak cepat. Identitas Ab berhasil didapatkan.
Pada hari itu juga, Ab ditangkap tanpa perlawanan di kediamannya. Setelah diinterogasi, Ab mengakui perbuatannya terhadap perkosaan yang dilakukannya terhadap Bulan.
Di lain pihak, pengasuh Pondok Pesantren (Pontren) Nurul Jihad Desa Peniraman, Abuyah Muhlis yang dikonfirmasi terkait perkosaan terhadap santrinya itu membantah kalau Bulan adalah santri Pontren yang diasuhnya. “Dia (Bulan, red) bukan santri di sini. Sejak dua hari lalu sudah meninggalkan Pontren. Dia mengaku mau pulang ke rumah orang tuanya di Kota Pontianak,” kata Abuyah ditemui di ruang mengajarnya, kemarin. 
Meski demikian, Abuyah mengaku kalau Bulan memang sejak satu minggu lalu berada di Pontren miliknya.  Saat itu, Bulan ditemukan warga setempat sedang membutuhkan pertolongan akibat kelelahan mengayuh sepeda dari Kota Pontianak hendak ke Sanggau.
“Menurut ayahnya, Bulan memang mengalami gangguan mental dan sering meninggalkan rumah. Saat diketemukan warga beberapa waktu lalu, dia berniat mendatangi ibunya yang bekerja di Kabupaten Sanggau. Namun, sesampainya di Desa Peniraman dia kelelahan. Salah satu warga menyarankan agar Bulan dibina dan didik di Pontren ini,” tutur Abuyah.
Selang beberapa hari kemudian, cerita Abuyah, ayah Bulan datang ke Pontren dan meminta agar Bulan pulang kembali ke Kota Pontianak. Namun, saat itu Bulan menolak ikut ayahnya dan memilih untuk tinggal di Pontren.
“Sebagaimana syiar Islam, kami tidak bisa menolak keinginan Bulan yang berniat menimba ilmu agama di Pontren ini. Namun, entah mengapa tiba-tiba saja Bulan meninggalkan Pontren. Kemudian, saya mendapatkan informasi dari kepolisian kalau Bulan diperkosa dalam perjalanan pulangnya ke Kota Pontianak,” pungkasnya.(shn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar