Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Selasa, 16 Oktober 2012

Prostitusi Pelajar Coreng Kota Pontianak

Pontianak – Maraknya prostitusi yang melibatkan anak bawah umur dan pelajar mengagetkan semua pihak. Baru-baru ini terungkap praktik menjajakan seks yang dilakukan siswi SMPN Kota Pontianak saat jam sekolah. Tentunya sangat mencoreng wajah pendidikan dan Kota Pontianak.
“Ini harus dianggap sebagai masalah serius. Kita tidak bisa hanya menyerahkan kepada pihak sekolah saja. Harus melibatkan semua pihak, termasuk dinas pendidikan. Yang paling penting adalah keluarga,” ungkap DR Aswandi, pengamat pendidikan dari Universitas Tanjungpura kepada Rakyat Kalbar, Sabtu (13/10).
Para siswi SMP menjual diri karena dimanjakan dan dipengaruhi kehidupan duniawi atau hegemoni. Masalah ini tidak sederhana, bahkan sangat serius dan penyelesaiannya tidak gampang. Tidak bisa dilihat dari luarnya saja karena akarnya sangat komprehensif. “Jadi untuk menyelesaikannya perlu keterlibatan semua pihak,” tegas Aswandi yang juga Dekan FKIP Untan ini.
Disarankan, mulai dari orang tua, guru di sekolah, dan masyarakat di sekitar harus bertanggung jawab. Semua harus peduli, karena ini menyangkut moral.
“Kita berharap ada tindakan bagi yang belum dicegah. Kalau sudah telanjur terjerumus bagaimana menyembuhkannya. Hal seperti ini bukan hanya terjadi di Kalbar, melainkan hampir di seluruh dunia,” ujarnya.
Jika dikaitkan dengan pendidikan karakter, menunjukkan karakter pelajar masih jelek. “Artinya moral dan akhlak generasi muda kita rusak. Jadi pendidikan karakter dan akhlak itu perlu digalakkan dan diaktualisasikan,” ungkap Aswandi.
Pengaruh ekonomi juga ada, tetapi banyak orang yang miskin tetapi tidak melacurkan diri. Ketahanan mental dan pendidikan yang tidak menanamkan akhlak mulia juga sangat berpengaruh. Kalau ini tidak disikapi akan menurunkan martabat bangsa.
Psikolog dari STAIN Pontianak Dra Hj Fauziah MPd mengaku sangat miris dengan kejadian yang dilakukan oleh para siswi SMPN Kota Pontianak dan remaja saat ini. “Kita dapat bayangkan mau jadi apa generasi ke depan jika kondisinya seperti ini. Padahal generasi muda adalah harapan bangsa,” ungkap Fauziah kepada Rakyat Kalbar, kemarin.
Menurutnya, ada sebuah hadis yang artinya, wanita adalah tiang negara. Apabila wanita itu baik, maka negara akan baik, dan apabila wanita itu rusak maka negara akan rusak pula.
“Karena itu pendidikan akhlak dan moral harus ditingkatkan di sekolah. Penanaman nilai-nilai agama oleh orang tua dan guru mutlak diperlukan. Supaya anak tidak terjerumus dengan hal-hal yang negatif,” katanya.
Seorang guru harus mampu menjadi konselor bagi anak didiknya. Begitu juga dengan orang tua, harus mampu menjadi konselor bagi anak-anaknya. Sehingga proses pencegahan bisa dilakukan sejak dini.
“Bagi sekolah dianjurkan untuk membuat Pusat Informasi Konseling Remaja yang bisa diajukan ke BKKBN. Di sanalah para remaja akan mendapatkan informasi tentang pendidikan reproduksi, sekalian bimbingan oleh guru BK maupun tenaga konselor yang sudah disiapkan. Kita juga sedang merancang nilai-nilai keislaman sebagai alat untuk terapi gangguan jiwa pada remaja,” papar Fauziah.
Jadi jangan sampai anak-anak yang mendapatkan masalah, larinya ke hal-hal negatif. Tetapi bagaimana diarahkan solusi melalui nilai-nilai agama. Hal itu jauh lebih baik.
“Bagi remaja kita yang sudah telanjur menjadi korban, harus dibimbing dan diberikan semangat hidup. Kemudian yang belum, upaya pencegahan harus dilakukan. Jangan sampai fenomena ini terus meluas di kalangan generasi muda kita,” ujarnya.
Semua elemen harus dilibatkan. Mulai dari pemerintah, orang tua, sekolah, sehingga hal ini menjadi tanggung jawab bersama. Angka kriminalitas yang tinggi di Kota Pontianak bahkan dilakukan oleh anak bawah umur, apakah masih layak dikatakan sebagai kota layak anak?
“Tergantung perhatian pemerintah dalam menyikapinya. Terutama dengan membuat tulisan atau slogan besar di setiap sudut kota, jalan-jalan utama untuk menyayangi, melindungi, dan membimbing anak. Secara perlahan menjadi peringatan pekerjaan rumah orang tua untuk melakukannya,” papar Fauziah. (kie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar