Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Sabtu, 17 Maret 2012

Tokoh Masyarakat Pontianak Sepakat Cegah Konflik


Tokoh Masyarakat Pontianak Sepakat Cegah Konflik
Tribun Pontianak
Sejumlah tokoh masyarakat Kalbar berkumpul dan sepakat menciptakan situasi di Pontianak kondusif dan mencegah terjadinya koflik 


PONTIANAK - Sejumlah tokoh masyarakat mengadakan silaturahmi di Mapolda Kalbar, Jumat, menyikapi ketegangan yang terjadi antara dua kelompok massa, pemuda dan mahasiswa Dayak serta massa pro-FPI, Rabu dan Kamis kemarin.
Massa kedua pihak sempat turun ke jalan. Aparat keamanan bahkan sempat melepaskan beberapa kali tembakan peringatan untuk menghalau massa dan mencegah terjadinya bentrokan.
Selain Kapolda Brigjen Pol Unggung Cahyono, hadir pula Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Erwin Hudawi Lubis, Sekda Kalbar M Zeet Assovie, Wali Kota Pontianak Sutarmidji, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan.
Selain itu, hadir Bupati Melawi yang juga Ketua Umum Pemuda Melayu Kalbar Firman Muntaco, Ketua Majelis Raja Nusantara Kalbar Gusti Suryansyah, Ketua MABM Kalbar Chairil Effendy, Sekretaris umum DAD Ibrahim Banson, Ketua FKUB Kalbar Khaitami Salim, dan sejumlah tokoh lainnya.
Dalam perteman tersebut, Plh Rektor Untan, AB Tandililing, mengungkapkan bahwa suasana kampus aman-aman saja, maka dari itu tidak diambil langkah meliburkan. Jikalah situasi agak gawat, baru diliburkan.
Ketua MABM Kalbar, Chairil Effendy, mengajak para tokoh bersatu padu. "Jangan kita berbohong, dan kemudian kita mengipas-ngipas ke bawah. Bertulus hati, harus dengan ikhlas," katanya.
Sekretaris umum DAD, Ibrahim Banson, mendesak aparat keamanan untuk segera menangkap pelaku penganiayaan terhadap Sartono, Tatang Sanjaya, dan Cris.
"Masyarakat adat Dayak berharap pelaku ditangkap dan serahkan ke proses hukum," tegasnya.
Pada Jumat sore, seluruh pengurus dan anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalbar bertemu di ruang Pascasarjana STAIN Pontianak.
FKUB menghasilkan sejumlah pernyataan, dibacakan oleh Pinandita Ir Putu Duva Bandem MMA. Pertama, meminta dan mengimbau semua pihak yang terlibat dalam ketegangan agar segera dihentikan.
Hal ini demi keselamatan, kedamaian, kerukunan hidup umat beragama, masyarakat etnik, kelangsungan hidup dan masa depan anak cucu dan keturunan kita bersama.
Kedua, meminta dan mengimbau semua pihak saling menghormati keberadaan agama-agama, organisasi keagamaan, organiasi paguyuban etnik apapun yang sah secara hukum dan sudah ada serta tumbuh secara baik di negeri ini, sepanjang tidak melakukan tindakan-tindakan provokatif, anarkis, dan melanggar hukum.
Ketiga, meminta dan mengimbau semua pihak agar tidak terjebak pada kepentingan politik tertentu yang bermaksud memanfaatkan konflik-ketegangan ini dengan mengorbankan kepentingan yang lebih besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar