Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Jumat, 20 Januari 2012

Tiap Ketemuan Gapai Kepuasaan

Kisah Gadis Selingkuhi Suami Orang (habis)

Oleh M Khusyairi

Maut, rezeki dan jodoh merupakan rahasia Ilahi. Jadi tak satu pun makhluk di muka bumi yang bisa memprediksikannya. Setidaknya demikian sekelumit gambaran buram kehidupan Saskia.

Mulai gagal berkali-kali meniti jembatan percintaan. Hingga kehidupan yang tak menentu. Meski mempunyai tambatan hati, namun merupakan ‘ban serep’ karena mencintai pria yang telah membangun mahligai rumah tangga.

Hingga sekarang, ia masih merasa sangat berdosa kepada bapaknya. Di mana hingga akhir hayatnya keinginan untuk melihat putri tunggalnya membina rumah tangga tak kesampaian, karena keburu di panggil Sang Khalik. Setelah menginjak empat bulan hubungan asmara Saskia dengan Satria.

 “Hingga sekarang, saya merasa sangat berdosa Bang. Almarhum bapak saya, hingga meninggal tak melihat saya ini menikah. Itulah yang membuat saya sangat berdosa dengan beliau,” kenang Saskia sembari mengelap setetes air meleleh di kelopak matanya yang lentik itu.

Bahkan, ketika sedang sakit berat. Bapaknya sempat mengatakan kepada Saskia, untuk bertemu dengan pacarnya. Namun, hal itu tak mungkin dilakukan gadis itu, karena sangat mustahil ia akan mengenalkan Satria kepada orang tuanya. Jikapun itu ia lakukan, pastilah kedua orang tuanya akan bertanya, ‘kapan hubungan itu berlanjut ke jenjang pelaminan’.

Usai tahlilan 14 hari almarhum bapaknya. Saskia kembali ke Sintang. Malamnya ia langsung bertemu dengan Satria. Meski masih dirundung rasa berkabung. Namun, ia tak bisa mengingkari rasa kerinduan yang selama dua pekan menyiksanya.

Usai jalan-jalan menghirup udara dan mengitari Kota Sintang, mereka pulang ke kos gadis itu. Keduanya bagaikan sedang kehausan, karena selama dua minggu tak bertemu. Dapat ditebak, apa yang terjadi. Satria dengan buasnya menyerang gadis itu. Bahkan, tiap jengkal bagian tubuh cukup mulus gadis itu, ia sentuh. Sementara Saskia berusaha untuk mengimbangi serangan laki-laki tinggi besar berkulit putih itu.

Singkat kisah, malam itu hingga paginya. Mereka mengarungi samudra asmara hingga empat kali. Bangun paginya, seakan terpancar rasa kepuasan yang susah diartikan dengan kata-kata di wajah kedua insan manusia berlainan jenis itu. “Malam itu, kami betul-betul rindu. Jadi susah diceritakan,” timpalnya.

 Hingga kini, hubungan kedua insan manusia itu masih berlanjut. Saskia pun sudah mulai bekerja di menjadi pelayan toko di Kotra Sintang. Hanya saja pertemuan tidak sesering dulu, karena Satria semakin sibuk. Namun, demikian setiap bertemu mereka selalu mengarung samudra asmara tak bertepi. Itulah manusia, jika cinta sudah bicara sangat sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata. Hanya waktu yang bisa menjawab. Mungkin kah hubungan tanpa status itu, akan mendatangkan kebahagiaan yang abadi. (habis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar