Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Sabtu, 24 Maret 2012

Gejolak Warga Meningkat Jelang Kenaikan Harga BBM

Gejolak Warga Meningkat Jelang Kenaikan Harga BBM
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pendemo dari Aliansi BEM Jabar membajak mobil tanki pertamina dan membakar ban bekas sambil memblokir jalan saat menggelar unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (8/3/2012). Dalam aksinya yang berujung penyanderaan satu unit kendaraan tangki Pertamina dan bentrok dengan petugas kepolisian ini, mereka menolak kenaikan harga BBM yang diusulkan pemerintah sebesar Rp 1.500 per liter.TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN --- SANDRA MOBIL TANGKI PERTAMINA - Pendemo dari Aliansi BEM Jabar menyandra mobil tangki Pertamina dan menaikinya saat menggelar unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jalan PHH Mustofa depan lapangan Gasibu, Kota Bandung, Kamis (8/3). Dalam aksinya yang berujung bentrok dengan petugas kepolisian ini, mereka menolak kenaikan harga BBM yang diusulkan pemerintah sebesar Rp 1.500 per liter. 
 
 
JAKARTA - Mabes Polri menilai semakin dekatnya waktu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) gejolak masyarkat akan semakin meningkat terus.
"Kita lihat, eskalasi nanti ini akan naik saat menjelang 1 April 2012. Saya harapkan dalam menyampaikan aspirasi jangan bertindak anarkis, apalagi merugikan masyarakat banyak,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (22/3/2012).
Saud mengungkapkan bahwa dalam pengamanan menghadapi kenaikan harga BBM, polisi melakukan tiga tindakan yaitu preventif dengan melakukan imbauan kepada masyarakat untuk tidak bertindak anarkis.
“Kemudian pemerintah pun harus memberikan penjelaskan dan pengertian kepada masyarakat kenapa BBM naik, kemudian jelaskan juga apa dampaknya,” kata Saud.
Kemudian polisi melakukan penjagaan terhadap tempat-tempat yang rawan menjelang kenaikan BBM seperti SPBU. “Kita akan melakukan pengawalan dengan melakukan patroli,” imbuhnya.
Terakhir, polisi akan melakukan penegakan hukum bagi siapa saja yang melakukan tindak pidana dalam setiap aksi demonstrasi. Tetapi polisi tetap memperhitungkan kemungkinan akan adanya benturan antara masyarakat dengan polisi di lapangan bila dilakukan penegakan hukum.
“Kami tahu masyarakat sedang emosi, sehingga penegakan hukumnya harus menunggu dahulu sampai agak mereda,” ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar