Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Sabtu, 24 Maret 2012

Tolak Kenaikan Harga BBM PKS akan Didepak dari Koalisi


Tolak Kenaikan Harga BBM PKS akan Didepak dari Koalisi

Buruh melakukan long march menuju Istana Negara, Rabu (21/3/2012). 

JAKARTA - Partai Demokrat tak menerima sikap anggota partai koalisi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang menentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Ketua DPP sekaligus Wakil Ketua FPD DPR, Sutan Bhatoegana, mengungkapkan bahwa saat ini partainya gerah dengan sikap PKS tersebut. Apalagi, sampai-sampai PKS menyurati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyuarakan sikap resmi penolakan kenaikan harga BBM tersebut.
"Memang koalisi berseberangan sama kami. Yah, kawan-kawan koalisi juga gerah, termasuk Partai Demokrat. Tidak hanya Partai Demokrat, anggota koalisi lain juga pusing sama kita. Kita minta anggota koalisi lain menyurati presiden ada anggota yang di luar sistem yang kita sepakati," kata Sutan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/3/2012).
Menurut Sutan, sikap PKS seperti itu menunjukan bahwa partai tersebut adalah bagian dari partai oposisi. Karenanya, Demokrat akan menyarankan Presiden Yudhoyono yang juga Ketua Dewan Pembinan Partai Demokrat, untuk mendepak PKS dari partai koalisi pemerintah.
"Mungkin Partai Demokrat membuat surat juga kepada Pak Presiden, bagaimana koalisi tidak sepaham sama kita. Oposisi (PKS) itu tidak boleh di dalam koalisi. Nggak mungkin pemerintah tidak menaikkan harga minyak. Daripada terpuruk kita semua, lebih baik BBM kita naikkan. Ini kebijakan terakhir yang harus kita lakukan. Kalau ada pula yang menyerang seperti PKS menurut saya bukan PKS, itu adalah oposisi tulen. Lebih bagus oposisi itu di luar koalisi," tegas Sutan.
Demokrat memandang, partai koalisi boleh saja berbeda pandangan. Namun, tak boleh sampai melawan kebijakan yang telah disepakati di Setgab.
"Berbeda boleh, tetapi ketika sudah diputuskan, suka tidak suka diputuskan bersama-sama ya dijalankan. Kepentingan bangsa dan negara lebih dijaga ketimbang kepentingan sendiri. Demokrat bisa hancur, tapi bangsa negara diselamatkan. Supaya berjalan bagi negara yang ekonominya positif. Jadi, keputusan ini pahit tapi makan obat pahit dosisnya persis ke depan sehat," kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar