Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Sabtu, 24 Maret 2012

Para Perempuan pun Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM



BANDUNG - Unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kembali terjadi. Kali ini ratusan perempuan yang tergabung dalam Muslimah Hizbut Tahrir Jawa Barat (Jabar) melakukan unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga BBM di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Rabu (21/3/2012).
Massa yang berjumlah sekitar 200 orang datang ke Gedung Sate sekitar pukul 09.00 pagi. Selain membawa spanduk, poster, dan bendera, beberapa membawa anaknya. Massa juga melakukan aksi teatrikal yang memperlihatkan seorang ibu menggendong boneka bayi dan membawa peralatan masak digambarkan sebagai akibat kenaikan harga BBM.
Siti Nafidah, Ketua Muslimah DPT 1 Hizbut Tahrir Jabar mengatakan, aksi ini merupakan perwujudan jeritan para ibu rumah tangga. Ia menambahkan, kebijakan menaikkan harga BBM ini merupakan salah satu kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat, tetapi lebih memihak kepentingan asing. Kebijakan ini juga, merupakan pintu masuk bagi liberalisasi migas yang akan membuka ruang lebih lebar pada masuknya perusahaan asing sehingga mereka akan menguasai sektor ekonomi strategis.
“Kebijakan ini akan menambah sengsara rakyat. Jumlah penduduk miskin juga akan bertambah. Kebijakan seperti ini karena kapitalisme,” ujarnya.
Selain menolak kenaikan harga BBM, Hizbut Tahrir juga menuntut agar sistem ekonomi kapitalis yang dipakai pemerintah saat ini dicampakkan dan diganti dengan sistem Islam.
Siti mengatakan, aksi ini hanya salah satu aksi yang dilakukan Hizbut Tahrir. Selain di Bandung, di daerah lain juga sudah berlangsung aksi serupa. Sebelum aksi ini, Hizbut Tahrir sudah melakukan pertemuan dengan para ulama. Dalam pertemuan yang digelar di Graha Emerald tersebut hadir sekitar 1.200 ulama.
“Topik yang dibahas ya terkait dengan kebijakan pemerintah ini. Kesimpulannya adalah kebijakan menaikkan harga BBM ini adalah kebijakan yang khianat dan dzolim kepada rakyat,” ujarnya.
Setelah melakukan orasi di Gedung Sate, massa kemudian melakukan longmarch ke Pusdai dan menyebarkan pamflet/selebaran kepada masyarakat. Siti menuturkan besok (Kamis) Hizbut Tahrir akan datang lagi berunjuk rasa dengan massa yang lebih besar di gedung DPRD.
“Puncak aksinya akhir Maret menjelang kenaikan harga BBM di Jakarta,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar