DNA nantinya dicocokkan dengan orang yang diduga menjadi pelaku
tindak kekerasan seksual, terhadap bocah pasangan pemulung di kawasan
Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, yang akhirnya meninggal pada Minggu
(6/1/2013) kemarin.
"Itu gunanya untuk mengaitkan, bila mungkin ada mereka yang diduga. Ada sisa-sisa dari situ (tubuh korban), ya kami kaitkan," kata Mulyadi di Mapolres Jakarta Timur, Jalan Raya Matraman, Jakarta Timur, Senin (7/1/2013) sore.
Mulyadi menjelaskan, beberapa bagian sampel tubuh vital korban diambil untuk tes DNA. Ia mengatakan, hasil visum dan otopsi masih belum diterima secara resmi oleh pihaknya.
Sebelumnya Mulyadi menjelaskan, pihaknya telah memeriksa 14 saksi yang terdiri dari orangtua, kakak, serta para tetangga korban.
Dari 14 saksi, polisi mengerucut pada beberapa nama yang diduga menjadi pelaku aksi kekerasan seksual pada bocah malang. Mulyadi menambahkan, selain DNA, pihaknya juga akan melakukan penyelidikan berdasarkan hasil visum serta otopsi dari pihak rumah sakit.
Namun, keduanya hingga kini belum resmi keluar, dan direncanakan keluar Selasa atau Rabu esok.
"Apapun hasil visum atau otopsi, akan menjadi pekerjaan pihak kepolisian. Karena, kan kami telah ketahui kalau (R) meninggalnya tak wajar," tuturnya. (*)
"Itu gunanya untuk mengaitkan, bila mungkin ada mereka yang diduga. Ada sisa-sisa dari situ (tubuh korban), ya kami kaitkan," kata Mulyadi di Mapolres Jakarta Timur, Jalan Raya Matraman, Jakarta Timur, Senin (7/1/2013) sore.
Mulyadi menjelaskan, beberapa bagian sampel tubuh vital korban diambil untuk tes DNA. Ia mengatakan, hasil visum dan otopsi masih belum diterima secara resmi oleh pihaknya.
Sebelumnya Mulyadi menjelaskan, pihaknya telah memeriksa 14 saksi yang terdiri dari orangtua, kakak, serta para tetangga korban.
Dari 14 saksi, polisi mengerucut pada beberapa nama yang diduga menjadi pelaku aksi kekerasan seksual pada bocah malang. Mulyadi menambahkan, selain DNA, pihaknya juga akan melakukan penyelidikan berdasarkan hasil visum serta otopsi dari pihak rumah sakit.
Namun, keduanya hingga kini belum resmi keluar, dan direncanakan keluar Selasa atau Rabu esok.
"Apapun hasil visum atau otopsi, akan menjadi pekerjaan pihak kepolisian. Karena, kan kami telah ketahui kalau (R) meninggalnya tak wajar," tuturnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar