Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 28 Maret 2012

PDIP-Demokrat Berkoalisi?

Pontianak – Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Kalbar Suryadman Gidot belum bisa memastikan koalisi partai yang dipimpinnya dengan PDIP untuk menghadapi pemilihan gubernur dan wakil gubernur (pilgub) 2012 karena masih menunggu hasil survei.
“Secara resmi kita belum melakukan komunikasi politik terkait kemungkinan koalisi dengan PDIP. Semuanya ada mekanisme, salah satunya survei,” katanya dihubungi Equator via selular, Rabu (28/12).
Namun, Gidot melanjutkan, pihaknya juga akan melihat calon yang benar-benar dikehendaki oleh masyarakat, bukan maju bertarung atas keinginan sendiri. Termasuk melihat peluang incumbent, karena selama seseorang memimpin pasti ada baiknya, dan ada pula yang masih perlu diperbaiki.
Gidot yang juga Bupati Bengkayang ini menegaskan, kalau memang Partai Demokrat punya kemungkinan mengusung kader sendiri dan itu berpeluang menang, maka hal itu akan dilakukan. Namun, bila hasil survei tidak memungkinkan kader Demokrat maju dalam pilkada, pihaknya tidak akan memaksakan diri dan akan koalisi dengan partai lain, misalkan PDIP.
“Kalau memang hasil survei kader Partai Demokrat hanya layak untuk dicalonkan sebagai wakil kita tidak mungkin memaksakan untuk menjadi nomor satu. Kalau untuk wakil kenapa harus cari yang lain, sudah ada Christiandy Sanjaya yang juga kader Demokrat, apalagi gubernur sudah menyatakan masih ingin maju bersama Christiandy,” kata Gidot.
Partai Demokrat, sambung dia, pada dasarnya hanya ingin membangun Kalbar besar dan lebih baik lagi, perekonomian baik dan masyarakat bisa sejahtera. Karena itu, dalam pilgub harus nanti berkompetisi dengan sehat karena tujuannya pesta demokrasi itu adalah untuk kemajuan daerah ke arah yang lebih baik.
“Dari pengalaman saya sebagai wakil kepala daerah dan sekarang sebagai bupati. Tidak cukup waktu lima tahun untuk membangun daerah. Tahun pertama menyusun program yang sudah ada dalam visi dan misi, mensosialisasikannya, baru pelaksanaan,” kata Gidot.
Selain itu, dia menambahkan, dalam Rakerda Partai Demokrat yang direncanakan digelar Januari atau Februari 2012 itu nantinya akan banyak suara dari bawah terkait siapa yang benar-benar layak dicalonkan. “Kita juga akan mendengarkan usulan dari DPD kabupaten/kota se-Kalbar,” ujar Gidot.
Disinggung usulan DPD Partai Demokrat Kalbar ke DPP terkait bakal calon yang akan diusung partai berkuasa di tanah air tersebut. Ia dengan tegas mengatakan cukup satu. “Usulan satu sajalah. Kenapa buat DPP bingung,” kata Gidot.
Sebelumnya, kemungkinan koalisi Demokrat-PDIP itu dilontarkan pengamat politik dari Universitas Tanjungpura Pontianak, Drs Gusti Suryansyah MSi. “Dari awal sebelum Musda II Partai Demokrat saya sudah memprediksi jika Gidot terpilih sebagai Ketua DPD, besar kemungkinan akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Apalagi jika Gidot menyatakan tidak maju,” kata dia.
Ketika itu, Gusti Suryansyah mengungkapkan, Cornelis yang paling tepat untuk dilirik Partai Demokrat. Bahkan Gusti Suryansyah berkeyakinan Partai Demokrat sudah membaca peta kekuatan politik dan sudah menyadari apa yang harus dilakukan.
Namun akan beda halnya jika Ketua DPD terpilih itu adalah Milton Crosby. Kemungkinan besar Partai Demokrat akan menggunakan perahunya untuk mengusung kadernya sendiri, yakni Pak Milton itu sendiri.
Dirinya juga melihat dengan bergabungnya Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya ke Partai Demokrat ada tanda-tanda kedua partai besar di Kalbar itu berkoalisi. “Kita lihat saja nanti, kemungkinan-kemungkinan itu pasti ada,” kata dia.
Cornelis yang juga Ketua DPD PDIP Kalbar ketika ditemui para pemred media cetak Kalbar mengungkapkan dirinya akan maju mencalonkan lagi. Namun soal PDIP berkoalisi kemungkinan besar tidak. “Koalisi itu merepotkan,” katanya ketika itu.
Hal lain yang membuat sulitnya kedua parpol itu berkoalisi karena keputusan akhir Demokrat ada pada Pembina Partai Demokrat yang juga Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono. (jul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar