Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Selasa, 17 Januari 2012

Depresi dan Infeksi Ungkap Pemerkosaan

Pontianak – Digilir tiga pria tak dikenal, Mawar, 17, (nama samaran) menderita depresi dan infeksi rahim. Siswi salah satu SMA di Kabupaten Landak itu dirawat di rumah sakit swasta di Pontianak. Ayah Mawar meminta ketiga pelaku yang memerkosa anaknya secara bergantian dijatuhi hukuman setimpal, sebagai bentuk pertanggungjawaban karena telah membuat anaknya shock berat dan diperlakukan secara tidak wajar.
Siswi kelas 3 SMA itu digilir tiga pria pada 15 Mei lalu. Saat itu ayahnya membawa ibunya berobat ke Pontianak. “Saya setiap bulan pasti membawa istri berobat rutin ke Pontianak,” jelas sang ayah.
Pria yang namanya enggan dikorankan itu berlinang air mata, menceritakan nasib anak gadisnya. Awalnya sang ayah tidak tahu kalau anaknya diperkosa. Namun sejak dua bulan terakhir gadis tersebut menderita depresi dan selalu berilunisasi.
Berkat ilunisasi tersebut, kasus pemerkosaan terungkap. Mawar bercerita telah melihat darah setelah disetubuhi tiga lelaki. Sebuah pengungkapan yang menimbulkan kecurigaan bagi orangtuanya. Sang ayah langsung bertanya, memastikan kebenaran ilunisasi yang disampaikan anaknya.
Tabir pemerkosaan baru terbuka pada 16 Mei. Dalam kondisi depresi, Mawar menyebut tiga nama pria yang telah menyetubuhi dirinya di sebuah indekos.
Mawar bercerita, menerima SMS diminta datang ke sebuah tempat. Lalu diajak jalan-jalan sebelum menuju lokasi. Setiba di indekos, Mawar diajak berbincang sejenak oleh tiga pria. Kemudian menyuruhnya masuk ke kamar.
“Tangan saya dipegang. Saya tidak teriak karena takut. Mencekik leher sama dengan bunuh diri. Bapak pernah bilang bunuh diri dilarang agama,” kata pria berusia 42 tahun tersebut menirukan perkataan Mawar.
“Anak saya mengalami gangguan depresi. Membuat dirinya begitu polos dan mudah diperdaya. Saya sungguh sulit menerima apa pun alasannya, terhadap kejadian ini,” ungkapnya.
Mawar mengira pelaku orang baik dan bisa menjadi teman. Sehingga bersedia diajak bertemu. Mawar berkenalan dengan pria yang memerkosanya dari rekan sekolahnya berinisial Ik. ”Padahal saya sudah melarang Mawar untuk tidak berteman dengan Ik,” jelasnya.
Setelah digilir, salah seorang pelaku mengantar Mawar ke terminal. Kemudian mengancam jangan bilang siapa-siapa.
Orangtua Mawar telah membuat laporan polisi. Ketiga pelaku pemerkosaan sudah diamankan di kantor polisi. (sul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar