Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Jumat, 03 Februari 2012

ABG Dipaksa Layani Oknum Polisi Setiap Hari

MEDAN-- Kamis (2/2) siang, Bripka Ahmad Dermawan dilaporkan ke Polda Sumut. Personel Sat Narkoba Polresta Medan itu dituduh telah meniduri cewek di bawah umur sebanyak 500 kali.

Bersama tiga orang keluarganya, Bunga (19) bukan nama sebenarnya mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumut kemarin (2/2) siang guna melaporkan perbuatan cabul yang dilakukan Bripka AD anggota narkoba Polresta Medan. Aksi cabul itu, bukan kali pertama dilakukan pelaku akan tetapi hingga 500 kali sejak perkenalan mereka bulan Mei 2011 lalu.

Usai membuat laporan ke polisi yang tertuang dalam nomor TBL/III/2012/SPKT, warga Jalan Kelambir V, Gang Keluarga, Kelurahan Lalang, Sunggal ini berharap agar polisi segera menangkap pelaku yang mencabulinya tersebut yang merupakan seorang anggota polisi.

Menurut keterangan Bunga, perkenalan mereka berawal saat itu awal bulan Mei 2011. Dirinya dikenalkan oleh seorang temannya kepada Bripka AD. Hingga keduanya kerap saling melakukan komunikasi dan mereka pun menjalin hubungan pacaran.

Tepat pada tanggal 14 Mei 2011, Bripka AD membawanya ke Hotel Lonari Jalan Jamin Ginting/Padang Bulan. Disana, aksi pencabulan kali pertama dilakukan pelaku. "Pertamanya di Hotel Lonari, dia paksa aku. Sudah aku bilang lagi haids, tapi terus dipaksanya. Di Hotel Lonari itulah pertama kali," ucap Bunga membuka pembicaraan pada sejumlah wartawan kemarin (2/2) siang.

Setelah melakukan hubungan intim pertama kali, hubungan mereka yang tidak direstui pihak keluarga Bunga membuat Bripka AD nekat membawa kabur. "Keluarga aku nggak setuju, tapi dia bawa aku lari," sambungnya lagi. Sehingga, Bripka AD pun memilih untuk mengekos Bunga di Jalan Gatot Subroto tepatnya depan Panca Budi.

"Semenjak kos itu, kami sering berhubungan," katanya. Saat ditanya sudah berapa kali, Bripka AD kerap melakukan hubungan suami istri dengannya, wanita berambut ikal ini mengaku sudah sekitar 500 kali. "Banyak lah bang, berkali-kali. Karena tiap hari berhubungan, 500 kali ada," ucapnya.

Mengenai keperawanan Bunga, dirinya mengaku sebelumnya perawannya telah direnggut oleh mantan pacarnya terlebih dahulu sebelum mereka pacaran dengan Bripka AD. "Virgin sudah diambil duluan sama pacar aku, dia sudah meninggal. Dia kerja manajer keuangan dulu, orang Jambi," cetusnya.

Dengan begitu, Bunga pun berpacaraan dengan Bripka AD, akan tetapi. Bripka AD yang mengekoskan Bunga ini kerap memintanya untuk melakukan hubungan intim hingga sampai 500 kali semenjak perkenalan bulan Mei 2011 lalu. "Kalau nggak dikasih diancamnya pake pisau," ucapnya.

Tak sampai disitu, Bunga juga mengaku kerap pindah-pindah kos, yakni ke Jalan Kapten Muslim tepatnya depan Plaza Milinium. "Pertama kali di Hotel Lonari itu, selebihnya dikos-kosan," ucapnya wanita berkulit putih ini menjelaskan. 

Menurutnya, Bripka AD pernah meminta untuk menjadi istrinya. Akan tetapi Bunga takut memiliki suami seorang polisi, karena wanita tamatan SMU ini mengaku kalau polisi banyak bohongnya. "Dia (Bripka AD) pingin punya anak dari aku, tapi aku nggak mau. Karena sejarahnya polisi banyak tipu-tipunya, sudah punya anak satu nanti ditinggalnya pula, nggak laku lagi jadinya," katanya.

Mengenai hubungan intim yang sudah 500 kali dilakukan mereka, Bunga mengaku kalau hubungan mereka kerap dilakukan didalam kos-kosan miliknya. "Kadang nembak luar, kadang nembak dalam. Tapi lebih sering nembak luar," sambungnya saat disamping SPKT Polda Sumut.

Menurutnya, ibunya yang berada di Malaysia ini membuatnya tinggal bersama keluarga di Jalan Kelambir V, Gang Keluarga, Sunggal tersebut. "Mamak ku di Malaysia, aku pun lahir disana," katanya pada sejumlah wartawan.
 
Dimana, pengaduan pencabulan tersebut dilakukannya karena kesal melihat Bripka AD, yang mulai tanggal 30 Januari lalu hp nya tidak aktif dan dicari di Polresta Medan tidak pernah ditempat. Bukan itu saja, Bunga juga mengaku kalau Bripka AD telah membawa kabur sepeda motor Mio miliknya yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya.

Merasa kesal, ditemai tiga orang keluarga Bunga memilih membuat pengaduan ke SPKT Polda Sumut atas pelecehan seksual yang dialaminya, karena pelaku Bripka AD meninggalkannya tanpa ada kabar dan sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya.

"Sudah kucari-cari, ditempat kerja dia. Katanya mulai tanggal 30 Januari itu nggak masuk, ketempat kawan-kawannya juga nggak ada. Hp nya nggak aktif, kereta aku dibawanya kabur makanya aku buat laporan kesini," ucapya menjelaskan.

Ditanya lebih jauh mengenai hubungan mereka kembali, keluarga Bungga langsung mengajaknya untuk meninggalkan Mapoldasu. "Udah,,, ayok-ayok, simpan ini laporannya," ucap salah satu keluarga seraya meninggalkan halaman Polda Sumut dan sejumlah wartawan.

Sementara itu, saat dihubungi kru koran ini, Kasat Narkoba Polresta Medan Kompol Juli Agung Pramono SH Sik terkesan enggan mengakui Bripka AD sebagai anggotanya. "Memang ada anggota saya yang bernama Bripka Ahmad Dermawan, tapi saya belum tau pasti apakah dia (Bripka Ahmad Dermawan-red) yang dilapor ke Propam Poldasu itu, karena saya belum melihat orangnya ataupun fotonya. Kalau memang dia bersalah, biar saja Propam yang memprosesnya," tandas Juli Agung.(EZA)

RELATED NEWS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar