TRIBUN JAKARTA/FX ISMANTO
Ratusan
mahasiswa dari berbagai elemen lakukan aksi damai menolak kebijakan
pemerentah yang akan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi
yang rencana akan dilakukan mulai tanggal 1 April 2012, Rabu (28/3/2012)
di depan Kampus UI, Jalan Selemba Raya, Jakarta.
Berita Terkait: Kenaikan Harga BBM
JAKARTA -
Kepolisian Daerah Metro Jaya mencatat akan ada 4.000 orang pengunjuk
rasa yang melakukan demonstrasi pada Kamis (29/3/2012) ini dalam rangka
menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Titik aksi unjuk rasa
masih terpusat di depan gedung DPR/MPR, Istana Negara, dan Bundaran
Hotel Indonesia.
"Untuk hari ini massa yang akan melakukan unjuk rasa terkait kenaikan harga BBM sekitar 3.000-4.000 orang," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Kamis pagi, saat dihubungi wartawan.
Ia mengatakan jumlah massa diperkirakan akan bertambah lantaran kemungkinan akan ada massa yang berunjuk rasa tanpa pemberitahuan ke aparat kepolisian. Ribuan peserta unjuk rasa akan beraksi di depan gedung DPR/MPR, di depan Istana Negara, bundaran Hotel Indonesia, dan di alun-alun kota Tangerang.
"Massa hari ini yang mendominasi adalah buruh. Yang paling besar yaitu Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di Tangerang yang jumlahnya 500-1000 orang," papar Rikwanto.
Di depan gedung DPR, aksi unjuk rasa juga dilakukan oleh elemen buruh sekitar 500 orang. Lalu di depan Istana Negara tepatnya di Monumen Nasional, aksi unjuk rasa dilakukan oleh Hizbut Tahrir yang jumlahnya mencapai 1000 orang. Sebelum ke Istana, massa Hizbut Tahrir nantinya akan berkumpul terlebih dahulu di bundaran Hotel Indonesia.
Selain itu, buruh juga akan melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kementerian BUMN yang jumlahnya sekitar 300 orang. Aksi unjuk rasa hari ini juga dilakukan oleh elemen mahasiswa. Kosolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami) yang pada Selasa (27/3/2012) lalu bentrok dengan aparat kepolisian juga berencana akan kembali turun ke jalan memprotes kenaikan harga BBM. Jumlah massa diperkirakan 100-200 orang.
Mereka akan memulai aksinya di depan kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) sekitar pukul 14.00. "Rencana demo besar yang terjadi hari ini tampaknya menyusut karena massa terpecah bimbang akan melakukan aksi hari ini atau besok," kata Rikwanto.
Untuk mengamankan aksi unjuk rasa kali ini, 22.000 personel keamanan yang di antaranya ada 8.000 personel TNI akan bersiaga. Tidak ada peningkatan jumlah personel yang dalam mengawal aksi unjuk rasa kali ini.
"Untuk hari ini massa yang akan melakukan unjuk rasa terkait kenaikan harga BBM sekitar 3.000-4.000 orang," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Kamis pagi, saat dihubungi wartawan.
Ia mengatakan jumlah massa diperkirakan akan bertambah lantaran kemungkinan akan ada massa yang berunjuk rasa tanpa pemberitahuan ke aparat kepolisian. Ribuan peserta unjuk rasa akan beraksi di depan gedung DPR/MPR, di depan Istana Negara, bundaran Hotel Indonesia, dan di alun-alun kota Tangerang.
"Massa hari ini yang mendominasi adalah buruh. Yang paling besar yaitu Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di Tangerang yang jumlahnya 500-1000 orang," papar Rikwanto.
Di depan gedung DPR, aksi unjuk rasa juga dilakukan oleh elemen buruh sekitar 500 orang. Lalu di depan Istana Negara tepatnya di Monumen Nasional, aksi unjuk rasa dilakukan oleh Hizbut Tahrir yang jumlahnya mencapai 1000 orang. Sebelum ke Istana, massa Hizbut Tahrir nantinya akan berkumpul terlebih dahulu di bundaran Hotel Indonesia.
Selain itu, buruh juga akan melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kementerian BUMN yang jumlahnya sekitar 300 orang. Aksi unjuk rasa hari ini juga dilakukan oleh elemen mahasiswa. Kosolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami) yang pada Selasa (27/3/2012) lalu bentrok dengan aparat kepolisian juga berencana akan kembali turun ke jalan memprotes kenaikan harga BBM. Jumlah massa diperkirakan 100-200 orang.
Mereka akan memulai aksinya di depan kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) sekitar pukul 14.00. "Rencana demo besar yang terjadi hari ini tampaknya menyusut karena massa terpecah bimbang akan melakukan aksi hari ini atau besok," kata Rikwanto.
Untuk mengamankan aksi unjuk rasa kali ini, 22.000 personel keamanan yang di antaranya ada 8.000 personel TNI akan bersiaga. Tidak ada peningkatan jumlah personel yang dalam mengawal aksi unjuk rasa kali ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar