Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso
Berita Terkait: Kenaikan Harga BBM
JAKARTA - Wakil Ketua DPR dari Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, mengungkapkan partainya bersama PKS menginginkan jika terjadi pemungutan suara (voting) dalam Rapat Paripurna pengesahan tentang Perubahan APBN Tahun Angaran 2012 pada Jumat (30/3/2012) besok, maka hal itu dilakukan secara tertutup.
Priyo mengkhawatirkan proses voting secara terbuka akan menyedot perhatian media massa dan diketahui oleh publik. "Saya belum bisa memprediksi apa yang terjadi besok. Kalau voting fraksi tak lazim, karena itu hak anggota ini. Nanti musyawarah mufakat tercapai apa tidak, dugaan saya akan sulit. Kalau voting dengan cara terbuka atau tertutup, ada yang menginginkan tertutup. PKS saya dengar lebih nyaman, termasuk Golkar juga. Kalau terbuka, saya yakin sorot kamera Anda semua akan terarah pada kami," kata Priyo di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/3/2012).
Sebagaimana diberitakan, sejumlah parpol koalisi belum bulat memberikan dukungan untuk mengubah Pasal 7 ayat 6 UU Nomor 22 Tahun 2011 tentang APBN 2012, yang akan berdampak pada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Sejauh ini, keinginan pemerintah untuk menaikkan harga BBM yang dikawal Partai Demokrat di DPR dan didukung koalisinya dari PKB, PPP, dan PAN. Partai Golkar dan PKS, yang juga termasuk parpol koalisi masih belum jelas sikapnya.
Sementara, parpol oposisi, seperti PDIP, Gerindra, dan Hanura, secara tegas menolak kenaikan harga BBM.
"Kami hormati pandangan politik PKS dan Partai Golkar tak ikut-ikutan PKS. Dan kami juga tak mau menginduk pada Partai Demokrat. Kami akan mengambil langkah pada menit-menit terakhir. Mudah-mudahan votingnya tertutup sehingga kami bebas merdeka memberikan pendapat. Saya tidak tahu, apakah lazim pemungutan suara ini tertutup," ujarnya. (Abdul Qodir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar