Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 29 Maret 2012

Pendukung Kenaikan BBM Dibayar Rp 100 Ribu


Pendukung Kenaikan BBM Dibayar Rp 100 Ribu
TRIBUN JAKARTA/FX ISMANTO
Ilustrasi demo 


BANDUNG - Di tengah gelombang unjuk rasa menentang rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), sekelompok orang yang
menyebut dirinya Angkatan Muda Indonesia Bersatu (AMIB) justru berdemo
mendukung rencana pemerintah SBY tersebut. Puluhan orang itu berunjuk
rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Rabu (28/3/2012)
sekitar pukul 10.00 WIB.
Mereka datang dengan menumpangi dua buah truk dan sebuah mobil bak
terbuka sambil membawa poster dan bendera AMIB. Massa yang berjumlah
sekitar 50 orang itu menyuarakan aspirasinya yang mendukung kebijakan
pemerintah menaikkan harga BBM dan mengurangi subsidi.
Pemandangan paling mencolok dari unjuk rasa tersebut adalah hadirnya
para tukang becak. Mereka membawa poster dukungan, di antaranya
bertuliskan Wios BBM naik oge, asal aya BLT weh (Tak apa BBM naik
juga, asal ada BLT). Para tukang becak ini mengayuh becaknya dari
titik kumpul di Jalan Cimandiri sampai ke depan Gedung Sate.
Beberapa dari tukang becak, ketika diwawancarai Tribun, mengaku
menerima upah Rp 100 ribu jika mereka ikut dalam unjuk rasa ini. Medi
(60), tukang becak yang tinggal di Cicalengka, misalnya, mengaku sudah
mendapat upah tersebut sebelum berangkat ke Gedung Sate. Ia sendiri
mengaku enggan ikutan demo jika tak dibayar. "Ya, lumayan besar,
itung-itung ngebeca. Kalau pendapatan sehari-hari paling 25 ribu,"
ujarnya.
Selain Medi, Entis Sutisna (60) juga mengaku mendapat upah untuk
berdemo. Tukang becak yang tinggal di Kiaracondong ini mengaku ikut
demo karena diajak teman. Ia mengaku senang karena uang Rp 100 ribu
itu sama dengan penghasilan tiga hari dari menarik becak. "Kalau gak
ada duitnya mah, buat apa? Mending narik atau mulung," ujarnya.
Dudung (71) juga mengaku mendapat upah untuk berdemo. Tukang becak
yang biasa mangkal di Cihapit ini mengatakan, ketika sedang mangkal
pada pagi hari, ia didatangi satu orang dan diajak untuk berdemo.
"Ada yang nawarin, mau ikut demo ga? Nanti dikasih 100 ribu asal Bapak
kumpulkan teman-temannya. Bapak mah dateng aja sambil bawa poster,"
ujarnya menirukan.
Koordinator unjuk rasa pro-kenaikan harga BBM, Asep Tekad, membantah
massa pendemo yang ia bawa dibayar. Hal itu ia sampaikan seusai
beraudiensi dengan anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Partai
Demokrat, Rabu (28/3/2012) sekitar pukul 12.30. "Tidak. Tidak ada yang
namanya pengondisian (massa dibayar) seperti itu," ujarnya.
Beberapa perwakilan pendemo pro-SBY ini bertemu dengan anggota DPRD
Jawa Barat dari Fraksi Partai Demokrat di ruang Komisi A. "Kami
menghormati perbedaan pendapat. Oleh karena itu kemarin, di hadapan
massa atas nama fraksi kami mendukung kenaikan harga BBM," ujar
Zulkifli Chaniago, anggota Fraksi Partai Demokrat, dalam orasinya di
atas mobil bak terbuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar