Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Senin, 26 Maret 2012

Bidik Demokrat, Sinyal Cornelis Pilih Christiandy

Pontianak – Drs Cornelis MH sepertinya berkeinginan besar agar partai yang dipimpinnya bisa berkoalisi dengan Partai Demokrat (PD). Sehingga pasangan incumbent itu tetap satu paket dengan Drs Christiandy Sanjaya SE MM.
“Saya melihat adanya keinginan yang kuat dari elite PDIP dan Cornelis pribadi untuk tetap mempertahankan Christiandy sebagai wagubnya dalam pemilukada nanti. Dengan mendaftarnya Cornelis ke PD, secara politik dia ingin menunjukkan adanya keinginan agar PD mau berkoalisi dengan PDIP,” kata Jumadi SSos MSi, pengamat politik dari Universitas Tanjungpura ditemui Equator, Selasa (20/3)
Dalam konteks pertarungan politik sebenarnya, kata Jumadi, langkah politik yang ditempuh oleh Cornelis bukanlah sesuatu yang terlalu mengagetkan. Karena manuver politik yang seperti itu tentunya tidak ujug-ujug muncul. Dirinya melihat setidaknya ada beberapa faktor yang membuat Cornelis juga ikut mendaftar ke PD.
Setidaknya, perkembangan pascamusda DPD PD Kalbar beberapa waktu yang lalu, dia menilai sebagian elite DPD PD di Kalbar dan kabupaten/kota sudah manuver dan bangunan komunikasi politik untuk mendukung Cornelis-Christiandy sebagai pasangan cagub dan wagub dalam pemilukada 2012.
Jadi, sambung Jumadi, mendaftarnya Christiandy yang notabene sebagai petinggi DPD PD Kalbar ke PDIP sebagai calon wagub, kemudian diiringi pula dengan balasan politik Cornelis sebagai Ketua PDIP untuk mendaftarkan diri ke PD sebagai calon gubernur sebenarnya sudah didahului dengan deal-deal politik antara elite PDIP dan elite PD di daerah.
Kata Jumadi, bagi PDIP dan Cornelis sendiri, mempertahankan Christiandy adalah untuk mendapatkan dukungan politik dari etnik Tionghoa yang cukup solid mendukung tokohnya. Bagaimanapun jumlah suara etnik Tionghoa juga cukup signifikan untuk melengkapi kemenangan suara.
Dia menilai Cornelis sangat berkepentingan dengan PD, bukan dalam konteks massa politik ataupun untuk mendapatkan kendaraan politik. “Yang menjadi concern dan target kepentingan Cornelis agar PD tidak mengusung calon gubernur sendiri. Kalau perahu PD didapatkan oleh Armyn Alianyang, Milton Crosby, atau Tambul Husin, maka dampak politik pertama yang akan muncul adalah akan sulit bagi Cornelis untuk bisa berpasangan dengan Christiandy. Terkecuali misalnya Christiandy tidak loyal dengan keputusan DPP PD,” kata dia.
Namun demikian, sesuai mekanisme yang ada di PD, selain aspirasi dari pengurus daerah maka tentunya dalam konteks pilgub, DPP dan SBY-lah yang sangat menentukan siapakah yang akan diusung oleh PD dalam pilgub nanti.
Jika melihat kecenderungan dinamika politik yang ada di tingkat nasional saat ini, menurut dia, kecil kemungkinan peluang PD bisa berkoalisi dengan PDIP dalam pilgub di Kalbar nanti. Bagaimanapun posisi gubernur adalah selain kepala daerah, dia juga merupakan kepala wilayah yang merupakan wakil pemerintah pusat di daerah, dalam konteks itu tentu PD juga punya kepentingan dan agenda politik sendiri menjelang pemilu legislatif dan pilpres 2014 nanti.
“Namun tentunya, dalam politik itu semuanya bisa berubah dan serbakemungkinan, karena yang abadi itu adalah kepentingan,” tuntas Jumadi. (jul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar